Senin, 27 April 2015

He's so Perfect! (Part 3)

Main Cast : Jung Krystal
                      Thunder Park

Other cast : Sandara 
                      Jessica
                      Suzy
                      Sulli
                      Kim Myungsoo

***

Thunder berjalan ke arah parkiran sambil menatap kekanan dan kekiri, dirapatkannya Jaket yang dia kenakan karena angin berhembus cukup kencang, namun sampai saat ini dia belum menemukan Krystal, temannya itu.

Dikeluarkannya ponselnya dari saku celananya, tidak ada tanda-tanda Krystal menelepon, maka itu berarti dia harus menelepon Krystal duluan,

"Apa jangan-jangan dia pulang duluan?" gumam Thunder sambil meletakkan ponsel tersebut ditelinga kanannya.

"Yeoboseyo" Krystal menjawab, Thunder terlihat lega disana...berarti Krystal tidak marah padanya karena dia mau mengangkat telepon darinya.

"Krystal! kau dimana?  aku diparkiran sekarang!" Ucap Thunder tanpa ba-bi-bu

"Aku di area mainan anak-anak" ucap Krystal dengan nada datar, Thunder terlihat memasang ekspresi aneh, untuk apa dia di area anak-anak? pikir Thunder.

"Baiklah,aku kesana" Ucap Thunder dan mematikan sambungan teleponnya.

***

Krystal POV

Karena kesal dengan Thunder, aku pergi dari Toko Perhiasan itu... aneh bukan? dia yang meminta pendapat, tapi dia malah mentah-mentah menolak pendapatku? seharusnya dia menghargainya!

Akupun duduk di area permainan anak-anak, disana banyak anak-anak berumur 3-5 tahun bermain, ya...mereka cukup menghibur menurutku, ada yang asik dengan bola mainannya,ada yang asik dengan bonekanya,ada yang asik melompat kesana kemari...mereka sangat menggemaskan!

"Unnie!" tiba-tiba seorang gadis manis dengan pipi bulat dan rambut hitam diikat dua duduk didepanku.

"Anyeong!" ucapku dengan suara manis,agar dia tidak takut denganku...

"Apa yang unnie lakukan disini?" tanyanya dengan suara lucunya, yang membuatku ingin meremas kedua pipi bulatnya.

"Hanya duduk, kamu?" tanyaku lagi.

"Aku sedang menunggu ibuku berbelanja...tadinya kukira permainan ini seru, ternyata sangat membosankan" ucapnya dengan ekspresi sedih.

"Hmmm...begitu, namamu siapa?" tanyaku basa-basi, mana mungkin kami mengobrol namun tidak tau nama satu sama lain? benarkan?

"Kim Han Eun imnida...nama unnie siapa?" tanyanya lagi.

"Krystal Jung imnida..." jawabku dengan senyum termanisku, dia pasti akan terus terbanyang akan senyumku sampai dia berumur sepertiku! pasti.

Drttt.... ponselkupun berdering, pasti namja itu yang menelepon!

Yahh....mungkin dia sedang beruntung, karena aku habis bicara dengan Han Eun, jadi moodku agak membaik dan mau menjawab teleponnya, jika saja moodku buruk, telepon darinya akan kumatikan dan membiarkannya mencariku dengan udara sedingin ini!

"Yeoboseyo" ucapku malas.

"Krystal! kau dimana?  aku diparkiran sekarang!" Ck! dia kira aku yeoja seperti di drama tadi? mengambek dan mengumpat di parkiran mobil? 

"Aku di area mainan anak-anak" jawabku asal, sebenarnya aku bingung ini adalah area anak-anak atau foodcourt, karena banyak juga anak remaja atau seumuranku makan di cafe kecil yang disediakan disini.

"Baiklah,aku kesana" baiklah, jika dalam hitungan 30 menit dia belum sampai disini? jangan harap dia akan menemukan Jung Krystal disini!

"Siapa yang menelepon unnie?" tanya Han Eun dengan tatapan polosnya menatapku.

"Chingu..."ucapku kembali memasang ekspresi ramah kepada bocah didepanku ini.

"Krys!" aku dan Han Eun menoleh ke arah Barat dan ternyata Thunder sudah disana dengan muka memerah, dia mencariku? huh! sudahlah...anggap saja olahraga ringan untuknya.

"Sudah jam 5! ayo pulang!" ajak Thunder sambil menghampiri mejaku, Han Eun hanya menatap Namja berbadan kekar ini polos.

"Ini chinggu-nya unnie?" tanya Han Eun sambil menatapku, akupun kembali menatapnya dan tersenyum.

"Aku dari tadi bersama Han Eun, mana mungkin kubiarkan dia sendiri menunggu ibunya selesai berbelanja, aku harus menunggu sampai ibunya datang!" ucapku ketus, Thunder menatap Han Eun dengan tatapan malas, sepertinya dia tidak terlalu suka anak kecil.

"Unnie, aku disini bersama Oppaku, dia ada di bangku itu! kalau unnie pulang dengan Oppa, aku bisa kembali kesana..." ucap Han Eun sambil menunjuk namja berumur 14 tahun yang asik memakan Crapes dengan Earphone ditelinganya.

"Yahh...baiklah kalau begitu, Han Eun...sampai jumpa lagi!" ucapku sambil melambaikan tangan ke arahnya dan meninggalkannya dibangku itu sendirian.

***

"Lalu kita mulai mendekor?" Tanya Thunder saat kami tiba dilantai dua rumah Sulli dan Suzy.

Suzy dan Sulli kamarnya berada dilantai dua, dan semua barang ataupun ruangan yang ada dilantai dua adalah ruangan milik mereka berdua, mulai dari Kamar,Toilet,Televisi,Ruangan Sepatu mereka,Ruangan Baju mereka...semuanya penuh akan diri mereka berdua pokonya!

"Tunggu apalagi?" ucapku sambil mengeluarkan satu persatu hiasan, Suzy dan Sulli sangat tidak keberatan jika teman akrabnya memasuki lantai dua, tapi jika tamu yang tidak mereka kenal memasuki lantai dua, siap-siap akan mendapat ocehan pedas dari anak kembar ini!

Aku dan Thunder mulai mendekor, Thunder yang menempelkan barang-barang dilangit ruangan, seperti balon dan sebagainya, aku yang menyiapkan kue, minuman,makanan,letak kursi da sebagainya.

07.45

Aku dan Thunder hanya tersenyum puas melihat hasil karya kami, sepertinya aku berbakat juga dalam hal seperti ini, Thunder segera menghempaskan tubuhnya keatas sofa dan tersenyum.

Tak berapa lama suara mobil Appa-nya Sulli dan Suzy terdengar ditelinga, suara mobilnya sangat khas! Dan beberapa pelayan terlihat menyambut keluarga itu dengan tatapan bahagia.

Hingga datanglah waktu yang ditunggu-tunggu....

Langkah kaki Suzy dan Sulli terlihat mendekat kelantai dua, aku dan Thunder mengumpat dibawah meja, jarak kami cukup dekat, aku bisa mencium aroma tubuh Thunder,sekalipun agak berkeringat...tapi aroma Kopi miliknya masih bisa kucium.


"3...2...1!!!" Ucapku memberi aba-aba

'Cklek'

"SURPRISEEE!!!!!" Teriakku da Thunder, bisa kulihat ekspresi Sulli terlihat kaget luar biasa sedangkan Suzy hanya melotot dan tersenyum puas.

"Saengil Cukkhae hamnida....Saengil Cukkhae hamnida...." Aku dan Thunder menyanyikan lagu itu untuk si Kembar bersaudara.

Aku membawakan kue untuk Suzy dan Thunder untuk Sulli, merekapun melakukan Make a Wish dan meniup lilinnya, malam itu kami lalui dengan penuh kebahagiaan, mulai dari bermain kartu,mendengarkan cerita Sulli saat dikarantina, dan disana Sulli menceritakan mengenai Seniornya yang menyatakan cinta padanya, bisa kulihat Thunder agak sedikit dingin disitu.

Pembicaraanpun kualihkan pada film terbaru yang ku tonton dan pemotretanku dan Suzy beberapa hari yang lalu....Sulli juga mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa menghabiskan waktu berdua lagi denganku da Suzy, dan disana ekspresi Thunder kembali ceria.

Krystal POV end

____

Author POV

"Bye!" Thunder melihat Krystal yang memeluk Suzy dan Sulli digerbang rumah kedua anak tersebut, sedangkan dirinya sudah siap dimobil untuk pulang dan mengantar Krystal.

Krystalpun membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil duduk disamping Thunder, dipakainya Seatbelt dan merapikan rambut panjangnya yang sedikit kusut karena angin musim dingin yang cukup kencang, namun sadar tidak ada Reaksi dari Thunder, diapun menatap Thunder.

"Wae?" tanyanya ketus melihat Thunder yang menatapnya dengan tatapan berbeda.

"Aniya, by the way...sorry buat tadi di Toko perhiasan, aku tidak bermaksud menyinggung" ucap Thunder sambil menyalakan mesin dan mulai melajukan mobilnya menelusuri perumahan elite itu.

"Ne, dan aku minta padamu Park Thunder, hargai pendapat orang! sekalipun kamu gasuka dengan pendapat orang itu!" kata Krystal jutek, Thunder sama mengangguk dan fokus mengendarai mobilnya kembali.

***

Didepan Rumah Minimalis yang ditinggalli Jung bersaudara ini, Mobil Thunder berhenti, dan memuntahkan Krystal dari dalamnya, Krystal membungkukan badannya menandakan dia mengucapkan terimakasih pada Thunder yang sudah mengantarnya, Thunder hanya tersenyum tipis dan mobil itupun melaju melewati gemerlapnya kota seoul.

Saat Krystal hendak membuka gerbang rumahnya, dilihatnya seseorang berdiri dibalik pohon besar didepan rumahnya, gerak-geriknya mencurigakan, dia langsung bersembunyi dibalik pohon saat tau Krystal mengetahui keberadaaanya. Tak mau ambil pusing, Krystalpun masuk kedalam rumahnya.

___

Thunder POV

Di hari minggu musim dingin, memang paling nyaman untuk bermalas-malasan...dimana sekolah libur, tidak ada kerjaan...rasanya hanya ingin membungkus diri dibalik selimut coklat dikamarku ini.

"Ya!! Thunder Park!!" Sandara Noona menggedor pintu kamar dan membukanya, kenapa Noona suka sekali mengganggu?

"Ya!! Ireona! Paliwa!!!!" Jeritnya sambil memukul bahuku berkali-kali.

"Wae? wae?wae?" ucapku malas dan mendudukan diriku diatas Ranjang berukuran King Size ini.

"Apa ini benar?!" ucapnya tegas sambil menunjukan sebuah Artikel di Ipad putihnya.



'THUNDER PARK, ADIK DARI SANDARA PARK BERKENCAN DENGAN SALAH SATU MODEL SANDARA PARK"


Siapa yang membuat artikel seperti ini? Menyebalkan sekali! aku harus menjelaskan semuanya didepan Noona,Krystal,Sulli,teman-temanku dan....Media pastinya, Aigoo......!!!!

"Noona! aku bisa jelaskan!" ucapku sambil merebut tabnya, Sandara Noonapun mendudukan dirinya di ranjangku menandakan dia siap mendengarkan.

"Aku dan Krystal akan berlatih debat waktu itu, dan ternyata itu adalah hari Ulang tahun Sulli dan Suzy, makanya kami ke mall untuk membeli hadiah, dan di Mall banyak yang kami lakukan, bahkan kami sampai ribut...lalu kami merayakan Ulang tahun Suzy dan Sulli dirumah mereka berdua, dan mengantarkan Krystal kerumahnya, dan begitu saja...bukannya berkencan atau sebagainya..." ucapku panjang lebar.

"Hmm...arraso, urus masalahmu sendiri, aku tidak mau ambil pusing, aku mau kerja....Anyeong!" urus masalahku? SENDIRI???

Thunder POV end
____

Author POV

Thunder terlihat mengintip dibalik sela-sela jendela ruang tamu, dilihatnya beberapa Paparazzi didepan rumahnya sambil memotret-motret kesekeliling rumahnya, Gerbang dikunci oleh Pak Kwon, agar paparazi tidak ada yang sembarang masuk atau iseng masuk kedalam tanpa sepengetahuannya.

Drrtt

Thunder mengambil ponselnya dan asal menerima telepon.

"Yeoboseyo" ucapnya sambil mengendap-endap.

"YA!!!! THUNDER!!! CEPAT LAKUKAN SESUATU, KAU TAU? RUMAHKU PENUH DENGAN PAPARAZZI!! BAGAIMANA AKU BISA BERAKTIVITAS KALAU BEGINI??" Semprot Krystal dari telepon.

"Ya! rumahku juga penuh dengan Paparazzi! kau mau aku mati jika aku keluar?" ucap Thunder cemas.

"Dan lagi, kau mau Sulli membaca berita ini dan benci dengan kita?" ucap Krystal emosi

Thunder menepuk telinganya, dia lupa akan gadis yang satu itu! bisa-bisa gagal semua usaha pendekatannya jika karena berita konyol seperti itu?

"Kau namja! bertingkahlah seperti Namja!" ucap Krystal lagi, dan membuat Thunder semakin terbebani.

"Akan kususun sebuah rencana, tunggu sebentar!" Ucap Thunder sambil mematikan telepon

***

"Berita itu tidak benar!" ucap Krystal ditelepon saat Suzy meneleponnya.

"Bilang ke Sulli, aku dan Thunder hanya menonton biasa, tidak melakukan apa-apa!" ucap Krystal lagi meyakinkan Suzy.

"Ne ne ne, aku percaya...Sulli juga tidak ambil pusing kok, dia akan kembali dikarantina nanti Sore" Ucap Suzy disebrang sana.

"Syukurlah...ucapkan salamku dan permintaan maafku" ucap Krystal dan mematikan sambungan Ponsel mereka.

"Aish! Paparazzi semakin banyak saja!" ucap Jessica sambil menggigit kuku-kuku jarinya menandakan dia gelisah.

'HUAAAAA!!!!!' suara sorakan dan jepretan terdengar dari luar sana.

"Nona, Tuan Thunder datang!" ucap Bibi Cho tak kalah cemas, Jessica menatap Krystal yang duduk disudut ruangan.

"Pabo!! YAAA PABO NAMJA!!!" Gerutu Krystal.

***

"Kau tau? semua wartawan itu akan menambah berita tidak sedap jika kau berada disini!" ucap Krystal berdiri didepan Thunder yang hanya duduk menatap Krystal datar.

"Aku tidak peduli, toh Sulli juga tidak memikirkan masalah ini..." ucap Thunder dengan senyuman manisnya dan sontak membuat Krystal kesal.

"Lalu? kau tidak memikirkan teman-teman sekolah? teman-teman mu? karir Sandara Unnie? teman-teman unnieku? orangtuamu? KAU TIDAK MEMIKIRKANNYA?!!" bentak Krystal, Thunder hanya menghela nafas sabar.

"Untuk apa kita memikirkan mereka? orang tidak penting? yang penting itu kau,aku,Sulli!" kata Thunder dengan sikap santai, Krystal mendudukan tubuhnya pasrah.

"Perasaanku tidak enak Park Thunder..." ucap Krystal sambil menghela nafas kasar dan menimbulkan kebulan asap yang dihasilkan nafasnya.

"Aku akan melindungimu, tenang saja..." ucap Thunder dengan senyumnya yang membuat Krystal tenang seketika.

"Promise?" Krystal mengulurkan jari kelingkingnya, dan langsung disambut oleh jari kelingking Thunder.

Author POV end.

***

Krystal POV

Aku tau Thunder adalah namja yang bisa memegang Janji, dan dapat memperlakukan wanita dengan baik dalam hal tertentu...walaupun kadang menyebalkan dan cukup Plin-Plan...tapi aku nyaman saat dia bilang akan melindungiku dalam kasus ini.

Sulli bukan yeoja yang suka menggosip, dan otomatis dia tidak akan kemakan oleh gosip-gosip murahan seperti itu, dan lagipula dia tau kalau aku dan Thunder ke Mall karena membeli hadiah, soal menonton itu karena Thunder berjanji padaku, Suzy saksinya...

Sekarang bisa kulihat Thunder duduk dihamparan rumput belakang rumah yang sedikit tertutupi salju sambil bermain bersama Puppy anjing kecil milik Jessica unnie, Jessica unnie sudah berangkat kuliah dijemput oleh teman-temannya dan diapun berjanji tidak akan menceritakan banyak hal mengenai masalah ini.

Kuhampiri Thunder dan Puppy dengan cemilan kecil yang baru saja Jessica unnie beli kemarin malam untuk persediaan musim dingin, bisa kulihat Thunder dengan sumringah menyambutku dan membantuku menaruh nampan Ungu itu diatas rumput.

"Anjingmu lucu Krys" ucap Thunder sambil mengelus pelan badan Puppy.

"Hmmm... ada apa kesini?" tanyaku sambil mengambil Jus Jeruk yang kubawa tadi.

"Bosan saja dirumah, suasana dirumah membuatku penat" Ucap Thunder sambil mencomot wafer coklat didalam piring.

"Hmm..begitu, bagaimana kalau kita latihan debat?" usulku seketika, dia menatapku dengan tatapan Jahilnya yang sudah lama tak terlihat dan mengangguk.

"Baiklah..." ucapnya dan menepukan tangannya untuk membersihkan serpihan wafer yang mengotori tangannya.

Krystal POV end

***

Thunder POV

Mengganti latihan debat beberapa hari yang lalu, yang batal karena ulang tahun Sulli...ide yang bagus juga, setidaknya otakku yang sempat kusut bisa sedikit terobati, berdebat dengan Krystal bukan sebuah beban...melainkan hiburan, menurutku...

"Mulai" ucap Krystal sambil merapikan posisi duduknya berhadap-hadapan denganku.

"Thunder Park, jika mulai musim panas nanti...seandainya ada yang mengungkit-ungkit mengenai gosip ini, kamu akan jawab apa?" tanyanya dengan ekspresi polos.

"Aku tidak akan menjawab apa-apa" ucapku santai, memang benar, untuk apa aku membela diri atau membenarkan kabar itu? biarkan mereka pusing dengan gosip itu!

"Tapi, kalau mereka berfikir yang tidak-tidak?" ucap Krystal lagi

"Tidak-tidak seperti apa? paling mereka berfikir kita menjalin hubungan...hanya itu kan?" jawabku lagi, memang apa lagi yang dipikirkan anak SMA jika mendengar kabar seperti itu?

"Hmm..benar juga..." ucapnya sambil manggut-manggut.

Debat berlangsung sangat heboh, mulai membahas film yang kita tonton, perhiasan waktu itu, dan aku baru ingat kalau aku lupa menyatakan perasaan terhadap Sulli...kenapa aku bisa lupa? apa aku harus menunggu setahun lagi untuk menyatakan perasaan dengan Sulli? ck...Pabo!

***

Keesokan harinya di coffee shop milik Kim Myungsoo, aku dan teman-teman berkumpul...kami semua membahas musim Dingin yang kira-kira akan berhenti sebentar lagi, mungkin satu bulan lagi...tak terasa liburan akan segera berakhir...

Kim Myungsoo menceritakan Suzy padaku, Suzy kembarannya Sulli...dia bilang Suzy mem-post foto selfienya di Instagram dan Myungsoo memuji mata Suzy yang indah didepanku. ck! didepanku? kenapa tidak didepan Suzy saja! tidak gentleman sekali...

Beberapa temanku juga menceritakan mengenai keberhasilannya menyatakan perasaan pada gadis pujaanya, Ohhhh jadi musim dingin dipakai untuk menyatakan perasaan oleh mereka...

"Thunder-ah!" tiba-tiba Mir menyeletuk disela kesibukannya memainkan gitar hitam miliknya.

"wae?" tanyaku cuek

"katanya kau berpacaran dengan Krystal? bukankah kalian sering ribut?" ucap Mir sambil menyimpan Gitarnya itu menandakan dia akan pulang.

"Ani, hanya gosip biasa" ucapku sambil menatapnya penasaran, tidak hanya dirinya...beberapa namja sebaya didepanku juga menatapku aneh.

"Ada apa?" tanyaku curiga

"katakan hati-hati pada Krystal, kau tau geng Jiyeon dan Hyuna kan?" ucap Myungsoo yang sedang menyeduh kopinya.

"Hyuna? Jiyeon? memang aja murid bernama seperti itu disekolah?" biar kuingat-ingat...nama Jiyeon seperti familiar!

"Hyuna mungkin kau tidak tau, tapi Jiyeon kau pasti tau! dia sahabat lama Sulli saat mereka SD...Sulli pernah menceritakannya denganmu pasti!" kata Mir, Mir adalah teman Sulli dan SD,SMP hingga SMA...bahkan saat SMP Sulli sekelas terus dengan Mir.

Tapi Jiyeon....siapa dia?

***

Hari itu Thunder dan Sulli sedang memesan bubble di Stan bubble...Stan bubble sangat penuh karena dimusim panas minuman segar seperti bubble sangat berarti!

"Moccacino dan Vanilla late-nya!" ucap Bibi penjual bubble, Thunder segera mengambil pesanannya dan Sulli lalu membayarnya.

"Gomawo" ucap Thunder dan berlari menjauh dari kerubunan, dilihatnya Sulli asik mengipasi wajahnya yang memerah akibat kepanasan dengan kertas hasil ujian Sains-nya.

"Ini bubble Vanilla latenya..." ucap Thunder menyodorkan Bubble berwarna coklat muda itu pada Sulli, senyuman dibibir Sullipun seketika merekah dan sukses membuat Hati Thunder untuk kesekian kaliya berdebar-debar.

Namun dari jauh Thunder bisa melihat Yeoja berambut panjang bergelombang menghampiri mereka, namun dia tidak tau siapa yeoja itu, sampai Yeoja itu berdiri didepan mereka berdua.

"Nuguya?" tanya Thunder, namun tidak digubris oleh Yeoja tadi.

"Ya!! peringatkan sahabatmu yang sok-sokan bicara dengan logat Inggrisnya yang menjijikan itu! berhenti mencari perhatian dengan Choi Saem! karena Choi Saem itu guru kesayangan saya dan hanya saya yang boleh mendar mandir keruangannya!!" bentak yeoja tadi didepan Sulli.

"Mwo?" kaget Sulli 

"Kejadian seperti ini akan terjadi lebih parah kalau temanmu yang menijikan itu tidak merubah sikapnya!" ucap Jiyeon dan pergi, Thunder melirik Sulli yang terlihat menahan emosi.

"Gwenchana?" ucap Thunder, Sulli hanya tersenyum dan menghela nafasnya.

"Gadis berlogat Inggris? nugu? Suzy?" Tanya Thunder bingung.

"Krystal" jawab Sulli dengan suara parau, Thunder hanya mengangguk pelan.

***

"Sesak menahan perasaan ini selama 1 tahun, intinya aku menyukaimu Park Thunder, temui aku di balkon sekolah saat jam olahraga kelasmu! Sulli sangat tidak pantas bersamamu! dia terlalu rendahan untukmu yang sempurna dan sangat teladan.-

-Jiyeon-

___

Aku terbangun dari mimpiku, Aku ingat Jiyeon itu siapa, Yeoja sok berkuasa di sekolah kan? yang membuat Sulli murung setiap bertemu dengannya dan aku benci hal itu, Jiyeon Jiyeon Jiyeon....entah kenapa yeoja ini masuk daftar BAHAYA milikku.

Dan disana juga pertama kalinya aku sadar kalau Sulli pernah menceritakan Krystal, Yeoja yang suka bicara dengan logat Inggris, Logat Inggris?

"OH MY GOD!"

"Promise?

Ck, ternyata itu yang dimaksud logat Inggrisnya...hahaha pantas Jiyeon kesal dengan Krystal...aku juga awalnya tidak suka dengan logat seperti itu, seperti logat anak yang sombong!

Thunder POV end
____

Author POV

Krystal dan Suzy terlihat menikmati suasana musim salju yang akan berhenti secara bertahap nanti, sekarang mereka berada didalam Toko Hot Dog untuk sekedar menghangatkan badan.

"Kau tidak ada janji dengan Thunder?" tanya Suzy sambil membuka buku menu.

"Janji dengan Thunder? ya jelaslah tidak!" ucap Krystal sambil tertawa pelan dan menatap keluar jendela.

"Kurasa kalian cocok" ucap Suzy sambil menulis pesanannya dan menyerahkannya pada Pelayan Pria yang sedari tadi berdiri disisi kanan meja mereka.

"Aku masih memikirkan Sulli! aku sudah bilang tidak akan mengambil Thunder, dan tidak ada rencana kesana juga!" ucap Krystal cukup serius sekalipun diselangi sedikit tawa.

"Sulli? sudah lama juga tidak bertemu dengannya setelah ulang tahun, tapi kurasa perlahan dia akan melupakan Thunder, secara disana dia akan menemukan Namja yang lebih keren, apalagi di karantina khusus model...pasti banya Namja yang tampan disana!" Ucap Suzy dengan senyum lucunya.

"By the way...Myungsoo menyukai foto selfieku yang baru ku post ke Instagram lho!" ucap Suzy lagi sambil menunjuk foto selfienya itu dari Iphone miliknya.

"Wuah!! ada kemajuan!!" ucap Krystal sambil menepuk kedua tangannya.

"Huft, terlalu banyak yeoja yang menyukai Myungsoo...dan terlalu susah mendekatinya!" ucap Suzy seperti patah semangat.

"Aigoo! tapi kabar Myungsoo pacaran dengan yeoja disekolah tidak pernah kan?? berarti itu hanya sebuah kabar angin!" ucap Krystal, Suzy kembali tersenyum dan mengangguk.

***

Sementara itu Sandara dan Thunder terlihat sedang makan malam di restaurant mewah dan berkelas dengan pakaian yang juga terlihat bukan style anak muda biasa...sangat berkelas! 

"Mendekati detik-detik musim dingin terakhir di tahun ini, lebih baik kita habiskan di Hotel, mumpung aku dapat Voucher, kau juga pasti malas kan dirumah terus?" ucap Sandara, Thunder hanya mengangguk menyetujui.

"Apalagi dikejar-kejar paparazzi!" sambung Sandara menyindir Thunder.

"Noona! tidak usah dibahas bisa kan?" ucap Thunder malas.

"wae? siapa tau kau juga jodoh dengan Krystal...dia itu cantik dan manis tau!" ucap Sandara asal bicara sambil melirik Thunder yang hanya tersenyum tipis.

"Tapi sayang terlalu sering berteriak!" ucap Thunder sambil meminum air mineral disisi kanannya.

"Kau masih memikirkan Sulli?" tanya Sandara, Thunder hanya mengangkat bahunya.

"Seniornya ada yang menyatakan perasaan kepadanya, dan aku takut dia menerimanya..." ucap Thunder menyudahi makan malamnya.

"kau takut dia menerimanya? tapi feeling-ku berkata dia akan menerimanya secara tidak langsung, pergaulan anak karantina...seperti kau tidak tau saja, dulu saat aku Dikarantina di Tokyo...suatu kebanggaan bisa menjadi kekasih kakak kelas!" ucap Sandara, Thunder hanya menghela nafas kasar dan mengangguk.

***

Sementara itu Myungsoo terlihat asik dengan laptopnya sambil tersenyum kecil, membuat orang pasti akan bertanya apakah yang dia lihat sampai dia bisa tersenyum semeriah itu?

Suzy.

Dia hanya melihat foto Suzy, mulai dari Foto Suzy saat SMP dengan pipi bulatnya, giginya yang masih sedikit berantakan, rambut dengan model yang berganti-ganti, Suzy dan Sulli memang lebih menarik Sulli dengan kulit Susu dan rambut berkilau, tapi soal kepolosan...Suzy terlihat lebih Innocent dibandingkan Sulli.

Namun tiba-tiba dia melihat foto update-an terbaru Sulli bersama seorang namja berparas tampan dengan tinggi yang 11:12 dengan Sulli.

"Namja? nugu?" gumam Myungsoo

***

Suzy terlihat asik menikmati coklat panas disebuah coffee shop sambil sesekali menatap layar ponselnya seperti menunggu sesuatu, suasana di coffee shop itu cukup ramai namun tidak berisik.

"anyeong..."

DEG!

Suzy seperti kenal suara namja yang dia yakin kini berada dibelakangnya dan dia yakin itu adalah suara Kim Myungsoo...

"Myungsoo?" kaget Suzy sambil menatap Myungsoo dari atas kebawah, dengan sweater merah dan celana panjang hitam, juga rambut coklat miliknya membuat Myungsoo terlihat begitu sempurna dimata Suzy.

"Kau sendiri? aku bisa duduk disitu?" tanya Myungsoo sambil menunjuk bangku didepan Suzy, Suzy hanya mengangguk dan menyeluput Coffee miliknya pelan.

"Kau suka bermain disini juga?" tanya Suzy basa-basi.

"Hah? bermain? ini seperti rumah keduaku..." ucap Myungsoo sambil mengeluarkan ponselnya, Suzy mengangguk...Myungsoo adalah anak yang cukup popular disekolah, pasti dia lebih suka menongkrong di cafe dibandingkan belajar dirumah.

"Begitu membosankan kah rumahmu sehingga kau lebih suka disini?" tanya Suzy sedikit mencairkan suasana dengan candaan konyol yang di lontarkannya, namun ekspresi yang ditunjukan Myungsoo bukanlah ekspresi yang dia harapkan, Myungsoo malah terlihat bingung menatapnya.

"Kau tidak tau?" ucap Myungsoo sambil menatap Suzy bingung, Suzy hanya menyeritkan keningnya dan menggeleng, tidak tau apa? Jelaslah dia tidak tau tentang kehidupan Myungsoo...mereka saja baru-baru ini kenal.

"Kau tidak baca nama cafe ini?" tanya Myungsoo sambil  menyodorkan buku menu disisi kanannya dan tertera disana nama cafe itu

Kim coffee shop

"K..kau? Kau pemilik cafe ini????" pekik Suzy sambil menutup mulutnya tak percaya, Myungsoo hanya tersenyum kecil tapi Suzy masih bisa melihat tatapan bingung milik Myungsoo.

"Ternyata cafe ini tidak se-famous yang kukira" ucap Myungsoo agak kecewa.

"aniya! aku saja yang...hm...kurang bergaul, makanya aku tidak tau" ucap Suzy tidak enak, Senyuman Myungsoopun kembali ceria dan mereka melanjutkan obrolan mereka dengan ekspresi kebahagiaan.

***

"OH MY GOD!" Jessica yang sedang membaca majalah fashion diruang tengah keluarga langsung menoleh ke kamar Krystal yang terbuka lebar, sehingga dia bisa tau kegiatan adiknya didalam sana.

"wae?" tanya Jessica saat melihat Krystal keluar dari kamarnya dengan ekspresi acak-acakan.

"2 minggu lagi aku masuk sekolah!! huaaa unnie!! aku malas sekali!!!" ucap Krystal sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.

"hah? kau malas sekolah? Unnie malah begitu semangat untuk sekolah dulu! aishhh kau ini buruk sekali!" ucap Jessica sambil geleng-geleng kepala.

"eon, sebentar lagi kan Unnie lulus...kira-kira unnie ada kepikiran untuk melanjutkan karier kemana?" tanya Krystal sambil memainkan ujung rambut panjangnya, Jessica menatap langit-langit ruangan sambil bergumam.

"Membuat butik mungkin, eh! tidak. itu terlalu cepat, yaaa mungkin sekedar bekerja di butik dan belajar fashion lebih dalam" ucap Jessica terlihat serius, Krystal hanya mengangguk paham.

"Apa sandara Unnie termasuk orang hebat menurutmu?" tanya Krystal lagi, Jessica langsung membenarkan posisi duduknya yang tadi menyender jadi agak tegak dan rapi.

"Ya, dia sangat hebat, Butiknya terkenal di Seoul, ani...Korea Selatan lebih tepatnya...bahkan dia mulai mempromosikan karyanya ke Tokyo,London...yahhh dia pokonya sangat hebat diusianya yang semuda itu!" ucap Jessica dengan sedikit anggukan disetiap katanya, Krystal hanya mengangguk paham dan mencerna omongan kakaknya tadi.

***

"wuah! sepertinya musim akan mulai berganti, buktinya sekarang sudah tidak terlalu banyak salju!" ucap Thunder sambil menendang-nendang gumpalan Salju didepannya, Sandara hanya mengangguk pelan menyetujui omongan adiknya itu.

"Thunder-ah" ucap Sandara sambil menatap Thunder.

"ne" ucap Thunder yang masih sibuk dengan salju yang dia injak-injak.

"Beritamu dengan Krystal perlahan memudar..." ucap Sandara sambil memperbaiki masker penyamarannya yang sedikit miring.

"Baguslah, memang berita itu tidak benar! mengada-ada saja!" ucap Thunder sambil merapatkan Jaketnya dan menghela nafas kasar.

"Tapi kalau kupikir-pikir kau cocok dengan Krystal" ucap Sandara dengan tatapan yang sulit diartikan kepada Thunder.

"Ya! Noona, aku dan Krystal itu jauh....kami suka berdebat, kami sering beradu argumen...lagipula aku menyukai gadis seperti Sulli, tipeku jauh dari seorang Krystal Jung! aku tidak akan mungkin mencintai yeoja seperti Krystal! Noona ada-ada saja!" desis Thunder sambil menatap kesal pada Noonanya.

"Ya! siapa yang bahas cinta-cintaan? maksudku kalian cocok untuk menjadi model musim semi nanti!" ucap Sandara sambil mengepalkan tangannya siap meninju adiknya yang sok tau ini!

"O..Oh...kukira apaan, Ya! Noona memasangkan kami jadi model sama saja menjerumuskan kami kedalam lubang yang sama! sudah bagus berita itu padam, Noona malah menambahkan ide gila seperti itu! aishh....tidak benar saja!" ucap Thunder.

"Itu baru rencana Thunder, tapi kan siapa tau kalian jodoh? Noona bisa-bisa dapat julukan cupid jika kalian berpacaran benaran kan?" ucap Sandara dengan senyum sumringah, Thunder hanya menatap Noonanya itu sinis dan berjalan melalui Noona-nya itu.

***

"WHAT?? NAMJA CHINGU???!!" Pekik Krystal saat sedang Skype dengan Sulli lewat Tab miliknya, dia kaget saat Sulli memberi kabar bahwa sahabatnya itu sudah memiliki kekasih di Thailand sana.

"Dia orang korea, dia pernah menjadi model peralatan olahraga Korea, namanya Lee Taemin, dia bisa manly, bisa imut juga terkadang..." ucap Sulli disana dengan ekspresi berbunga-bunga.

"ya..terserah-terserah....lalu kapan kau selesaikan Karantinamu itu?" ucap Krystal malas.

"Karantina? aku saja baru 1 bulan 3 minggu di Trainee, bagaimana mau keluar? mungkin tahun depan aku keluar" ucap Sulli dengan nada santainya.

"Ah!!! yasudah terserah kau! nanti malam aku akan memanggilmu lagi bersama Suzy!" ucap Krystal, Sulli hanya mengangguk dan tersenyum lalu mematikan sambungan mereka. Namun seketika Thunder teringat akan Thunder, bagaimana perasaan Thunder jika tau gadis pujaanya sudah memiliki kekasih?

"thunder?" gumamnya setengah berbisik.


TBC
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar