Cast : Thunder MBLAQ
Krystal f(x)
Other Cast : temukan sendiri ^^
Genre : Romance,School Life,Family
***
Krystal POV
Seperti Biasa Salju turun dengan deras di Seoul. Jessica Unnie pasti udah berangkat kuliah...dengan begitu aku harus berangkat sekolah sendirian...Sulli dan Suzy masuk sekolah besok, karena mereka masih di Jepang.
Segera kusambar handuk Merah dikamarku dan masuk kedalam kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah jam 8.30 nanti.
Setelah 15 menit diperjalanan aku sampai juga disekolahku tercinta yang sudah 1 bulan tidak kudatangi ini, maklum...kami baru selesai libur semester. Tidak ada yang berubah dari sekolah ini, masih megah, besar dan pasti membuat semua anak SMP ingin buru-buru memakai almamater biru milik sekolah ini.
Aku berjalan kekelasku, kelas XI-8...seperti biasa, semua siswa siswi kelas ini selalu heboh... ada yang sibuk membaca buku,menonton video,ada yang sibuk bercerita, ada yang berlatih karate didepan kelas...bukan hal aneh lagi.
Sebelumnya kenalkan namaku Krystal Jung, aku siswi dan SMA Seoul Senior High School, aku anak bungsu dari 2 bersaudara, kakaku bernama Jessica Jung yang sedang kuliah di South Korean University..aku juga memiliki sahabat bernama Sulli dan Suzy yang merupakan anak kembar.
"Kim sam! Kim saem!" semua murid berhamburan duduk kebangkunya masing-masing saat melihat guru berbadan besar dan berkumis lebat berjalan dikoridor, aku hanya bisa memandangnya lemas...semua murid tidak suka pelajarannya, karena sangat membosankan.
Kim Saem masuk kekelas bersama seorang siswa laki-laki yang membawa barang-barangnya, ck! suka sekali dia menyuruh siswa sekolah ini membawa barang bawaanya yang tidak penting itu!.
"Terimakasih Thunder, kamu boleh kembali kekelasmu!" kata Kim Saem sok bijaksana, anak bernama Thunder itu hanya mengangguk dan keluar kelas, hahaha baik sekali Thunder itu! semua murid laki-laki disekolah akan kabur jika dipanggil Kim Saem, dia? malahan menerimanya...wuahhh daebakk!
Krystal POV end
---
Thunder POV
Laptop,Infocus, Satu paket buku pelajaran Sosial, 5 Novel remaja,Tab,2 Handphone Samsung dan IPhone...wuahh guru ini keren sekali! hahaha...
Saat aku datang ke kantor karena di panggil Kepala sekolah Lee, tak sengaja aku bertemu dengan Kim saem, guru ini paling susah didekati ataupun dekat dengan anak-anak disekolah katanya...saat dia meminta bantuanku, aku segera menyetujuinya.
Apalagi saat tau tujuannya kelas XI-8, semangatku langsung membara, bukankah itu kelas Sulli? sudah sebulan tidak melihat Sulli membuatku penasaran akan wajahnya sekarang hahaha...
Perkenalkan, namaku Thunder Park, aku anak ke 2 dari 2 bersaudara...aku memiliki Noona bernama Sandara Park yang merupakan Designer ternama di Seoul, aku merupakan murid teladan disekolah ini, siapa yang tidak tau Thunder? Hehehe
Aku menyukai salah satu murid perempuan sekolah ini, yaitu Sulli, kalau bertanya kenapa aku suka Sulli? aku tidak tau apa alasannya...intinya saat Sandara Noona memintanya menjadi model dari rancangannya..aku sudah terpukau dengannya.
Namun harapanku langsung punah ketika melihat bangku paling kanan kelas XI-8 itu hanya diduduki 1 siswi perempuan, mengartikan Sulli tidak masuk? Yah...dia pasti masih di Jepang.
***
Jam Istirahatpun tiba, tujuanku hanya ke Ruang Lee saem karena dia bilang pelajarannya nanti dia tidak akan masuk dan hanya akan memberikan tugas, maka kubuka pintu coklat itu dan terlihatlah Guru laki-laki berparas Maskulin tengah mengerjakan berkas-berkas dimejanya.
"ah? Kamu datang juga akhirnya..." Ucap Saem sambil mengambil sebuah buku dimejanya.
"Ne Saem" ucapku sambil membungkuk memberi hormat.
"Kerjakan halaman 56 bagian A dan B...tidak usah dikumpulkanpun tidak apa-apa, tapi pelajaran saya lusa harus sudah dikumpulkan!" kata Lee Saem dengan gaya coolnya.
"arraso saem" jawabku mantap dan keluar ruangan pribadinya dan menuju kantin.
***
Dikantin,aku duduk sendiri ditemani Segelas Orange Juice dan Bubur yang bisa membuat badan hangat di suasana sedingin ini, rasanya tenang sekali...awas saja sampai ada yang menganggu momentku kali ini.
"OH MY GOODDDD!!!!!"
Siapa wanita yang berteriak seperti itu? mengangguk rutinitas anak-anak saja, selama aku sekolah di SMA ini, belum ada yang pernah berteriak seperti tadi!
Sontak aku mendongkakan kepala mencari sumber suara, suasana ramai di dekat Kedai Bubur disudut kantin, semua anak mengerubuni suatu hal yang pasti adalah sumber keributan. Ada rasanya ingin mendekat kesana...tapi sudahlah, nanti juga bubar sendiri.
30 menit berlalu
Astaga! sampai makan siangku selesai Kerubunan itu masih menghambat jalan, ada apa sih disana? dari pada kenyamanan terganggu...aku harus turun tangan...
Thunder POV end
---
Author POV
"Ada apa ini?" ucap Thunder masuk kedalam kerubunan, sontak semua siswa-siswi yang mengerubuni memberi jalan kepada Si Anak Teladan Sekolah ini.
"Myungsoo menumpahkan Jus Jeruknya ke seragam Krystal" ucap anak berkacamata yang berdiri disamping Thunder.
"Lalu?" tanya Thunder dengan wajah datar.
"YA! BISA-BISANYA KAMU BILANG 'LALU' ?? INI MASALAH BESAR!!" ucap Krystal dengan suara cemprengnya yang membuat Thunder sontak mengeritkan keningnnya karena tidak kuat akan suara yang membuat pengang telinga itu.
"Krystal Jung, masalah apa? almamatermu kan warna biru, Jus itu tidak terlalu ketara di Almamater itu!" kata Myungsoo santai.
"Aku sudah minta maaf tapi dia selalu memperpanjang masalah" Ucap Myungsoo lagi kearah Thunder yang berdiri dibelakangnya.
"Tapi itu semua menghancurkan repusitasku Nappeun Namja!" geram Krystal.
"Wae? Nappeun Namja!!??" Tanya Myungsoo tidak terima.
"maafan" ucap Thunder singkat.
"Dan kamu hanya bilang maafan? tanpa tau masalah aslinya? kau siapa huh!?" tanya krystal angkuh.
"Maafan atau kulaporkan ke Kepala Sekolah Lee?" ucap Thunder mengancam.
"What??" Krystal semakin emosi.
"Mianhe" Myungsoo mengulurkan tangan kanannya untuk keberapa kalinya.
Namun Krystal masih menatap sinis ke Thunder yang menatap dingin ke arahnya.
"Yang penting kau sudah minta maaf, itu terserah dia mau menerima atau tidak" ucap Thunder sambil menarik tangan Myungsoo keluar kerubunan, dan para murid yang menontonpun bubar meninggalkan Krystal dengan muka merahnya sendirian.
***
"Alangkah lebih baiknya kamu tidak usah menanggapi anak seperti tadi" kata Thunder sambil berjalan beriringan dengan Myungsoo dikoridor sekolah, karena mereka sekelas.
"Ya, aku salah tadi" kata Myungsoo mengalah.
"Yasudah, kerjakan Tugas dan Lee Saem tadi" kata Thunder sambil duduk dibangkunya.
***
Keesokan Paginya...
Krystal POV
Karena hari ini semua murid masuk siang gara-gara guru rapat, aku memutuskan kerumah Sulli dan Suzy yang baru sampai dari Jepang tadi Malam. Kebayang dong gimana banyaknya barang yang mereka bawa ke Korea...
"Krystal!!!!" Seru Suzy yang membukakan pintu untukku, lalu memelukku erat sekali.
"Astaga! kita baru tidak bertemu 2 minggu,kau sudah memelukku se-erat ini! gimana kalau nanti kau jadi kuliah ke Amerika? bisa-bisa aku mati karena kau peluk jika bertemu!" ucapku sewot, Suzy hanya melirikku kesal dan kembali tersenyum.
"Sulli sudah menyiapkan oleh-oleh diatas, ayo!" ajaknya sambil menarik tanganku ke lantai 2 dari rumah megah itu"
"Parfum beraroma Permen karet, kau suka kan?" ucap Sulli sambil menyemprotkan isi dari botol berwarna ungu itu kesemua sisi ruangan.
Aku hanya mengangguk antusias dan menerima botol ungu yang nampaknya mahal itu dengan tatapan kagum.
"Dress Ungu dengan hiasan kupu-kupu...indah kan?" ucap Suzy sambil menunjukan Dress indah itu didepan mataku.
Kedua kakak beradik itu sibuk menunjukan barang yang mereka pilihkan untukku dari Jepang itu, ada Tas,Pakaian,sepatu,gelang,anting,parfum, dan masih banyak lagi, anehnya...aku melihat Jam tangan hitam dibalik badan Sulli.
Mungkin sadar aku perhatikan, Sulli menoleh kebelakang dan mengambil kotak jam tangan itu dan menunjukannya didepanku.
"Indah bukan?" ucapnya dengan pipi meronanya...
"Sangat indah! bagi namja" ucapku bingung.
"Aku tidak bisa membayangkan Thunder jika memakai jam ini!" kata Sulli malu-malu.
APA? DIA BILANG THUNDER? NAMJA SOK BERKUASA ITU?
"Ada apa dengan nama Thunder? ekspresimu aneh" ucap Sulli padaku.
"Aniya, gwenchana..." jawabku cepat dan kembali memperhatikan tas yang Suzy berikan padaku tadi.
Krystal POV end.
---
Author POV
Thunder terlihat asik mendengarkan lagu dibalkon sekolah, dibiarkannya kulit putihnya diterpa angin, dan rambut coklat kehitamannya berterbang-terbangan ditiup angin, mungkin samar-samar otaknya menyuruhnya untuk tidur.
"Thunder-ah" terdengar suara seorang yeoja.
namun Thunder masih diam.
"Thunder-ah..." panggil perempuan itu tadi.
"THUNDER!" ucap perempuan tadi sedikit membentak yang sontak membuat Thunder membukakan matanya.
"S..Sulli?!" kaget Thunder yang langsung mendudukan badannya.
"Astaga, tidurmu pulas juga ya?" kata Sulli meledek, Thunder hanya tersenyum malu dan mengusap wajahnya.
"Masa anak teladan disekolah tidur di Balkon?" ucap Sulli dengan senyuman kecil, Thunder hanya tertawa kecil dan menatap Sulli.
"Rasanya ingin mati jika dibawah" kata Thunder menatap mata sulli tajam.
"hmm...pasti, sekalinya guru melihatmu, dia pasti akan menyuruhmu keruangannya, atau menyuruh siswa lain memanggilmu dikelas, Wuah..Thunder, kau hebat! sekalian saja angkat meja dan kursimu ke kantor dan belajar private dengan guru disana!" kata Sulli antusias.
"Makanya aku disini, tidak ada yang menyangka kan? tapi kok kamu tau aku disini?" tanya Thunder bingung.
"Hanya menebak saja, aku juga suka disini" kata Sulli sambil tersenyum dan menatap lurus kedepan.
***
Sementara itu, Krystal terlihat asik mengolesi lipbalm dibibir tipisnya dan memperbaiki rambut coklat lebatnya itu sambil menunggu Suzy yang ada didalam toilet.
"Sulli kemana sih?" tanya Krystal disela kegiatannya merapikan penampilannya.
"molla" jawab Suzy dari dalam bilik toilet.
"Udara hari ini dingin sekali...aku menyesal tidak membawa mantel" kata Krystal sambil berbalik badan menghadap pintu toilet dimana Suzy berada, dan berapa lama Suzy keluar dari sana.
"kenapa kau tidak pakai mantel abu-abu dari Minhyuk sunbae? biasanya kau pakai" kata Suzy sambil berjalan beriringan dengan Krystal keluar toilet.
"Oh My God! aku lupa meletakaanya dimana!" Ucap Krystal Panik.
"Astaga, kenapa kau bisa lupa? kemarin kau pakai tidak?" tanya Suzy.
"Ah! aku ingat dimana!" ucap Krystal mengajak Suzy ke suatu tempat.
***
Krystal dan Suzy berjalan menuju Balkon sekolah...
"Aku gak berani ke atas! pasti banyak sunbae disana! habis kita!" ucap Suzy takut.
"Pabo! sekarang kita senior disini! kelas XII kan sudah mau Ujian!" kata Krystal mendelik sebal.
"Kajja!" ucap Krystal sambil menarik Suzy.
Namun saat mereka berbelok ke arah balkon, mereka terkejut melihat Thunder dan Sulli yang sedang duduk berduaan diatas, mereka sepertinya tidak menyadari kehadiran Krystal dan Suzy karena asik berduaan seakan dunia milik mereka berdua.
"Aigoo!!" kaget Suzy melihat kembarannya disana.
"Suzy? Krystal?!!!" kaget Sulli saat melihat kembarannya dan sahabatnya disudut ruangan itu sambil menatapnya kaget.
Krystal dan Thunder bertukar pandang tajam, jelas Krystal masih tidak suka melihat Thunder yang dia rasa sok berkuasa bersama sahabatnya, tapi otaknya kembali mengingatkannya untuk tujuan utamanya tadi! Mantel.
"Ah! itu dia!" Krystal mengambil mantel abu-abu itu yang tergantung disalah satu tiang disampingnya dan berbalik badan lalu pergi.
"Krystal hanya mencari mantel, lanjutkan saja acara kalian!" kata Suzy malu dan berlari kebawah mengejar Krystal.
---
Thunder POV
Kupandangi jam hitam yang menghiasi pergelangan tanganku sekarang, Jam dari Sulli...aku tidak peduli Jam itu harganya mahal atau tidak...hanya saja aku senang akan perhatian Sulli denganku tadi.
Aku sampai dirumah dan memarkirkan Motor Sport hitamku digarasi, Sandara Noona pasti sudah pulang dari seminar yang tadi dia ikuti di Gedung dekat sekolah.
"Thunder-ah!!!" Sandara Noona memelukku erat, sudah biasa aku merasakan hal seperti ini.
"Jam tanganmu indah! siapa yang membelikannya?" tanya Noona sambil menggenggam pergelangan tangan kiriku dimana Jam tangan itu berada.
"Sulli yang membelikannya, dia dari Jepang" jawabku singkat.
"Astaga! aku jadi ingat...suruh dia kerumah jam 8 pagi besok, aku ingin meminta bantuan darinya lagi!" kata Sandara Noona dengan wajah paniknya membuatku ingin tertawa seketika.
"Arraso, aku langsung menelefonnya setelah mandi" ucapku singkat sambil menahan tawa dan pergi ke kamarku.
**
Bohong kalau aku mandi dulu, sejak kapa Thunder suka mandi? bukankah aku phobia sabun,air,sikat gigi,pasti gigi dan sejenisnya? kepalaku langsung pening jika melihat benda-benda itu!
Kuambil handphone di tasku dan memencet digit angka yang sudah kuhafal diluar kepala itu...
"Yeoboseyo?" Sulli mengangkat telefonnya
"Sulli, ini aku Thunder!" Ucapku antusias, dia pasti tau itu..
"Ne? ada apa Thunder?"
"Bisa kerumahku besok jam 8?"
"Ada apa? Krystal mengajaku ke Lotte world besok" Ck! gadis itu lagi...
"Sandara Noona bilang akan meminta bantuanmu, kau pasti taulah dia akan meminta tolong apa"
"Hahaha...arraso, keputusannya akan kujawab 20 menit lagi saat berunding dengan Suzy dan Krystal, harap menunggu yaa"
"Okaay" Akupun mematikan hubungan telefon kami dan melempar handphoneku pelan kesampingku.
"Kau belum mandi?" aku langsung menoleh kearah pintu dimana Sandara Noona sudah berdiri disana.
"Belom, aku sudah menelepon Sulli" ucapku dan menghampiri noonaku dipintu kamarku.
"Lalu? jawabannya apa?" tanya Sandara Noona antusias.
"Dia akan menjawab 20 menit lagi, karena dia ada janji dengan sahabatnya dan kembarannya ke Lotte world" jawabku malas.
"Ajak saja semuanya!!!" ucap Sandara Noona antusias.
What?? semuanya?? berarti Gadis bawel itu juga??
Dengan ogah-ogahan kuketik pesan untuk Sulli mengenai besok.
To : Sulli
"Noona bilang, kamu bisa mengajak Krystal dan Suzy ke rumah besok jam 8"
Thunder POV end.
---
Author POV
Krystal,Suzy dan Sulli turun dari Mobil berwarna Putih milik Krystal, mereka turun didepan sebuah rumah besar milik Thunder, wajah Suzy dan Krystal yang pertama kali kesini terlihat takjub akan keindahan design dari rumah bernuansa Klasik didepan mereka ini.
"Hai!!!" Seru Sandara sambil memeluk Sulli, lalu Suzy dan terakhir Krystal.
"Unnie, ada apa meminta bantuanku...?" tanya Sulli sambil duduk di Sofa abu-abu yang empuk itu.
"Aku meminta kalian bertiga menjadi model pakaian terbaruku!" kata Sandara To The Point.
"AKU DAN KRYSTAL JUGA??" kaget Suzy yang baru duduk, Sandara hanya mengangguk cepat.
"Tapikan, hanya Sulli yang memiliki basic model?" ucap Krystal sambil memakan kue diatas meja.
"Tapi...face kalian ternyata lumayan juga kok, fisik,tinggi...semuanya memadai!" kata Sandara dengan senyuman manisnya.
"So? kita bisa mulai kapan?" tanya Sulli antusias.
"Besok, besokan weekend! aku bisa meminta tolong Thunder! agar dia tidak sibuk dengan kamarnya itu!" kata Sandara sambil menengok ke atas memastikan Thunder ada atau tidak.
"Okaay, jam 7 kami sudah disini!" kata Sulli semangat.
***
Krystal POV
Cantik,putih,Modis,Easy Going dan berkharisma...itulah Sandara Unnie, sangat beruntung pria yang bisa menjadi namjachingunya, tapi katanya dia belum memiliki Namjachingu, wuah...Yeoja carrier sekali!
Jauh beda dengan Namja dongsaengnya! Thunder, Yang sok berkuasa,Sok Bijak,tatapannya tajam membuat kita tidak betah didekat dia...Anehnya Sulli malah suka dengan Namja seperti Thunder!
Dan dan dan aku baru tahu kalau Thunder adalah murid Teladan sekolah, Oh My God Krystal...kemana saja kamu?? Sudah 7 bulan Thunder jadi murid teladan dan aku baru tahu kalau Thunder murid teladan sekolah? aku hanya bisa menahan malu saat diledekin oleh Sulli dan Suzy si kembar menyebalkan namun menggemaskan itu!
Setelah dari Rumah Thunder, kami langsung kesekolah karena ada pelajaran IPA tambahan di Lab biologi, sebenarnya kami sangat malas pelajaran yang buat megantuk seperti ini, tapi berhubung nilai kami 10 terbawah setiap pelajaran IPA, kami harus masuk kali ini.
2 Jam berlalu, aku melirik jam di dinding, tapi Oh Saem masih asik membelek-belek hewan didepan kami, mulai terkecil seperti cicak, hingga besar seperti kucing, sesekali Suzy meremas ujung rokku karena tidak tega, tapi kenapa harus aku? kenapa tidak remas saja roknya sendiri?
Jam 11.30 kami semua keluar kelas dengan ekspresi muka lega, bagaimana tidak? bokongku sudah panas karena duduk terus dari tadi, Oh Saem selalu bicara dengan suara bindengnya karena musim salju hehehe...
Kamipun masuk ke kelas, bukan kami... aku dan Suzy saja, karena Sulli bertemu Thunder dibelokan, makanya mereka berbincang-bincang sebentar, yaaa sampai Bel masuk berbunyi mungkin...1 jam lagi.
"Aku harus apa besok?" ucapku bingung sambil menaruh tasku diatas meja.
"Tapi, saat Sulli menjadi model Sandara unnie,dia tidak bawa apa-apa dari rumah, hanya pergi seperti biasa...tapi tetap modis, agar meyakinkan kalau dia itu model!" kata Suzy sambil meraut pensilnya.
Aku hanya mengangguk paham.
***
"Krystal,datang ke ruangan Choi saem setelah istirahat" kata Onew selaku ketua kelas, hah? kenapa harus aku? bukankah dia ketua kelas?
Namun Onew langsung berlalu, seakan-akan tidak mau mendengar ocehan atau dumelan hmm...atau juga bisa dibilang pertanyaan-pertanyaan yang akan kulontarkan padanya nanti.
Aku berjalan keruangan dimana guru-guru berada, setelah 2 tahun sekolah disini, akhirnya aku bisa kemari lagi, setelah selesai daftar mendaftar dengan eomma kesekolah ini, aku tidak pernah lagi kesini.
"Anyeong, ruangan Choi saem dimana ya?" tanyaku pada salah satu gadis sebayaku yang sedang berdiri didekat pintu masuk, dia menunjuk pintu berwarna coklat bertulisan
"CHOI SEONGSANIM"
Aku baru ingat,semua ruangan guru disini ada namanya, Krystal...kamu terlihat bodoh tadi!
Kubuka pintu itu dan menengok ruangan ber-AC itu...
"Krystal?" terdengar suara serak-serak basah milik Choi Saem disana.
"Ne Saem?" ucapku cepat.
"Cukkhae, kau mendapat nilai Bahasa Korea terbaik kemarin, maka itu...kamu bisa ikut lomba debat 2 bulan lagi" ucap Choi Saem dengan ekspresi bangga yang pastinya membuatku senang.
"Debat?ck.." tiba-tiba ada yang bicara,aku menoleh ke arah sumber suara dibelakangku.
THUNDER PARK~
"Wae? masalah?" tanyaku sinis ke arahnya.
"Nah! Thunder...kamu juga kan jago debat, tapi sayangnya kamu udah ada acara dihari lomba, makanya Krystal...kamu bisa latihan dan Thunder" kata Choi saem, aku hanya menatapnya bingung.
Debat? dengannya?
Krystal POV end
***
"Debat? denganmu? mukamu saja tidak meyakinkan untuk debat!" Ucap Krystal sewot dikoridor sekolah saat jalan beriringan dengan Thunder.
"Apa urusannya muka dengan debat?" Tanya Thunder bingung.
"Mukamu itu kelihatan anak penurut dan malas bicara, buktinya saat masalah dikantin, kau malah memaksa aku dan Myungsoo berdamai, tidak berani beradu argument! payah!"ledek Krystal meremehkan.
"Apa gunanya berfikir keras untuk bicara dengan Wanita keras kepala dan tidak berfikir jernih?" ucap Thunder tanpa menatap Krystal.
"What? Execuse me? bisa-bisanya kamu bilang aku gak berfikir jernih? kamu kan gak tau bagaimana kronologi kejadiannya?!" bentak Krystal kesal.
"Sttt...latihan debat diperpustakaan senin nanti!" Thunder segera masuk kekelasnya, meninggalkan Krystal yang berdiri kesal di teras depan kelasnya sendirian dengan ekspresi kesal.
***
Krystal,Suzy dan Sulli hanya menatap diri mereka yang dirias didepan kaca, mereka tidak menolak saat Ahli fashion itu mempoles pipi mereka,menempelkan bulu mata palsu dimata mereka, dan sebagainya.
Thunder dan Sandara masuk keruangan rias dan melihat 3 gadis perempuan yang cantik itu dirias.
"Suzy, kami memiliki dahi yang indah, saya minta jangan beri dia poni ya?" kata Sandara pada yeoja yang sedang menata rambut Suzy.
"Gomawo eon" kata Suzy senang, Thunder hanya menatap Suzy sekilas dan kembali mengikuti Noonanya.
"Sulli, astaga...kulitmu semakin hari semakin mulus seperti susu!" kata Sandara sambil menepuk bahu Sulli,Sulli hanya tertawa kecil dan kembali menatap riasan dirinya didepan kaca dan melirik Thunder dan mengacungkan jempol ke arahnya.
"Krystal, kamu ini cocok menggunakan gaya fashion apa saja, sepertinya kau mengerti mengenai fashion...selera fashionmu bagus!" kata Sandara sambil menatap Krystal yang sedang dipoles oleh penata rias.
"Unnieku kuliah tentang fashion, dan dia selalu bicara mengenai fashion padaku, dia juga menitip salam untuk Sandara Unnie, dia sangat menyukai baju keluaran Sandara Unnie!" kata Krystal dengan senyuman khasnya.
"Kukira dia akan lebih baik jika dipoles, nyatanya sama saja" gumam Thunder sambil menatap Sinis Krystal lewat kaca didepan Krystal, bisa dilihatnya ekspresi geram Krystal... dia hanya menahan senyumnya dan kembali mengikuti Sandara.
***
Krystal berdiri diantara bunga-bunga buatan dikanan kirinya, tangannya menggendong seekor anjing berbulu lebat yang dia tidak tau apa jenisnya, dia hanya tau kalau Anjing itu milik Thunder, dan Thunder akan marah kalau dia mencabut 1 dari jutaan bulu milik anjing itu, ingin rasanya membotaki rambut anjing itu, ia ingin Lihat Thunder yang akan menangis merengek pada Sandara jika melihat Anjing berbulu lebat itu gundul.
"Pasang senyum terbaikmu!" ucap seorang fotografer dengan kamera yang berada ditangannya.
Krystal memasang senyuman manis dan elegan miliknya, yang pasti akan membuat semua wanita iri akan kecantikan yang dia miliki saat ini.
"Dia sangat cantik!" ucap Sandara pada Thunder,Sulli dan Suzy yang duduk disisi kirinya, Suzy dan Sulli hanya mengangguk dan tersenyum, beda dengan Thunder yang menatap Krystal datar seolah-olah mewanti-wanti Krystal untuk memegang anjingnya baik-baik.
"Sulli, giliranmu!" ucap Sandara berbisik pada Sulli yang menatap kagum ke arah Krystal, Sullipun tersenyum dan berdiri menuju area pemotretan, Thunder melihat Krystal yang mendekat ke arahnya.
"Gomawo, anjing yang lucu dan menggemaskan" ucap Krystal basa-basi.
"Ne, aku tahu itu" kata Thunder bangga.
"Tidak seperti pemiliknya!" kata Krystal tajam dan duduk disamping Suzy, Thunder hanya memandang sebal ke Krystal dan kembali menatap Sulli.
Sulli yang duduk diatas bangku taman dengan sebuket bunga ditangannya, Sulli tampak cantik dengan balutan Dress putih feminim yang sangat cocok untuk Musim salju seperti sekarang ini, Sulli bergaya antusias didepan kamera menunjukan kepercayaan dirinya.
"Sulli sangat manis!" kata Suzy memandangi kembarannya itu, Krystal hanya mengangguk menyetujui ucapan Suzy.
"Kau juga cantik Krystal" kata Sandara pada Krystal.
"Tidak usah memujinya, kasihan dia tidak bisa tidur 2 malam karena dipuji nanti" kata Thunder dingin, Sontak Krystal mencubit perut Thunder karena kesal, Thunder yang berusaha menghindar malah jatuh dari kursi.
"RASAKAN!" geram Krystal dan keluar dari ruangan.
***
"Ada apa antara kamu dengan Krystal?" tanya Sandara sambil melipat kedua tangannya dan menatap Thunder tajam.
"Bukan sebuah masalah" ucap Thunder sambil melirik bilik dibelakangnya dimana para gadis sibuk merapikan make up mereka.
"Awas kalau kamu suka dengan Krystal nanti! dia memiliki daya pikat yang tajam!" kata Sandara dengan tatapan mematikan.
"Noona! tatapannya tidak usah tajam seperti itu bisa kan? kami hanya teman biasa, tidak ada niat seorang Park Thunder untuk suka dengan orang semacam Krystal Jung si anak bawel!" Ucap Thunder kesal.
"Terserah!" kata Sandara dan membuka pintu ruang rias tadi lalu masuk kedalamnya.
***
Thunder POV
"Awas kalau kamu suka dengan Krystal nanti! dia memiliki daya pikat yang tajam!"
Jam menunjukan jam 12 malam, tapi mataku masih belum mau menutup, ucapan Noona tadi sore masih terbayang dibenakku, AH! untuk apa aku memikirkan suka dengan Gadis berkarakter nenek sihir seperti itu?
Perasaanku hanya aku yang menentukan, bukan orang lain...so? ngapain takut suka sama nenek sihir? Sulli sudah mulai respect denganku, gak salah kalau misalnya aku lanjutkan perasaan aku yang sudah terpendam 1,5 tahun ini kan??
"Thunder sudah tidur?" tanya Noona yang masuk ke kamarku.
"Belum" jawabku sambil duduk diatas ranjang dam diikuti Sandara Noona.
"Kamu yang bilang ke Krystal kalau Krystal tidak akan bisa tidur 2 malam, nyatanya kamu yang tidak bisa tidur" kata Sandara noona meledek, ledekan yang tidak lucu.
"Besok hari minggu, aku mau ke Studio musik" ucapku singkat.
"Temani aku ke butik,aku mau mengadakan seminar!" kata Noona memohon.
Hah? bukannya dia baru ikut seminar?
"Ilmu yang kudapat seminar kemarin harus kubagikan ke ratusan anak kuliahan besok pagi, kau harus datang, seperti biasa...dokumentasi" ucap Noona sambil mengacak-acak rambutku dan pergi.
"Selalu saja ada maunya..." gumamku.
Noonaku selalu memberikan keinginanya padaku, tidak susah sih...cuman minta tolong respond buat design baru dia, nyicipin kue buatan dia...atau apapun itu, tapi aku tidak pernah keberatan, karena dia tetap Noona terbaik yang aku punya.
***
Dipagi hari yang indah dihari minggu...Matahari menembus jendela kamarku yang ditutupi oleh gorden tipis disana, membuatku tidak bisa meneruskan tidur pulasku selama 9 jam ini.
kubuka mataku perlahan dan melihat jam beker disisi kananku.
9.00 !!!
Seminar pasti sudah dimulai, semuanya pasti sudah pada makan,semuanya pasti sudah melewati sesi tanya jawab, semuanya semuanya semuanya...AKU TELAT!!!
Motor Sport hitamku kuparkirkan dengan kasar diparkiran dekat butik, masih banyak motor terparkir disana, dari yang warnanya gelap seperti motorku, hingga yang menyakitkan mata seperti warna Kuning nge-Jreng!
"Kau habis dikejar-kejar maling ya anak muda?" mendengar suara tak asing itu, aku segera menoleh kebelakang, benar saja Krystal Jung disana..
Penampilannya modis,dengan Jeans Pencil berwarna biru denim, kemeja putih panjang dan cardigan hitam bertotol-totol putih dan ice cream ditangannya, tak lupa rambut coklatnya yang digerai, cukup menantang untuk musim dingin seperti ini memakai baju seperti itu.
"Untuk apa kau disini?" tanyaku sinis, dia hanya menghambat kegiatanku saja.
"Ini butik Sandara unnie kan? Unnieku berada disini sekarang" katanya singkat dan berjalan meninggalkanku.
Ah~ benar! Unnienya adalah Mahasiswi dari Jurusan Fashion.
***
Karena terpaksa, aku harus duduk dideretan yang sama dengannya, hanya kami berdua dengan jarak 7 kursi, mataku selalu memandang ke arahnya yang asik menjilati ice cream dan sesekali merespon apa yang Sandara Noona katakan.
Sekalipun karakternya seperti Sandara Noona yang selalu antusias, tapi aku lebih prefer ke Sulli yang terlihat ramah dan feminim, selalu bersikap manis didepanku dan menurut akan apa yang kukatakan, bukan sepertinya yang selalu mentah-mentah menolak ocehanku,ck!
Tak berapa lama Yeoja berambut blonde menghampirinya dan mengajaknya pulang, dia langsung menurut dan mereka pergi dari butik Sandara Noona, kurasa dia adalah Unnienya yang dia ceritakan waktu itu.
"Ayo! panitia sudah siap difoto!" kata Sandara Noona menepuk bahuku.
Akupun mengelurakan kamera Slr di tasku dan siap memotret puluhan orang didepanku sekarang.
***
Sepulang dari butik, Noona mengajakku makan siang dengan rekan bisnisnya, yang pasti bahan obrolan mereka hanyalah seputar bisnis,fashion,designer ternama dan sebagainya, dan lagi-lagi aku harus memasang ekspresi excited seolah-olah menyukai obrolan mereka,padahal sebenarnya aku bosan mendengarnya.
"Anyeonghaseo,Thunder imnida" ucapku membungkuk didepan 5 orang dihadapanku sekarang yang semuanya Yeoja.
"Aigoo...Sadara-ssi, namjadongsaengmu tampan sekali!" kata Yeoja disamping Sandara Noona.
"Kamsahamnida.." ucapku dan sandara noona berbarengan.
"Aku memiliki adik perempuan 2 tahun dibawahmu, mungkin kalian bisa kenalan..." ucap Yeoja yang duduk didepanku dengan tatapan yang tajam.
What? percuma saja dia bicara begitu! aku tidak akan mau, itulah salah satu hal yang tidak kusuka jika duduk diantara Noona-Noona...huft, untungnya dia menawarkan dongsaengnya,bukan menawarkan dirinya.
Sandara Noona menepuk bahuku menandakan aku harus bersabar, ternyata dia sadar kalau aku tidak betah disini hehe...
Thunder POV end
---
Author POV
Krystal,Sulli,Suzy dan Jessica duduk dihalaman belakang ruman Krystal, mereka terlihat asik mengobrol sambil minum teh,sesekali candaan dilemparkan Krystal yang membuat mereka tertawa.
"Memang tadi Unnie dan Krystal dari mana?" tanya Suzy sambil menambahkan gula kedalam tehnya.
"Seminar fashion" jawab Krystal
"Dimana?" tanya Suzy.
"di Butik milik designer Sandara Park!" kata Jessica antusias.
"Hah? Krystal kau juga ikut?!" pekik Sulli kaget, Krystal hanya mengangguk malas.
"Dan betapa beruntungnya Krystal bisa duduk sebaris dengan Adik dari Sandara Park!" kata Jessica dengan senyum lebarnya.
"Thunder?!" tanya Sulli sambil menatap Krystal tajam.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar