Senin, 27 April 2015

He's so Perfect! (Part 3)

Main Cast : Jung Krystal
                      Thunder Park

Other cast : Sandara 
                      Jessica
                      Suzy
                      Sulli
                      Kim Myungsoo

***

Thunder berjalan ke arah parkiran sambil menatap kekanan dan kekiri, dirapatkannya Jaket yang dia kenakan karena angin berhembus cukup kencang, namun sampai saat ini dia belum menemukan Krystal, temannya itu.

Dikeluarkannya ponselnya dari saku celananya, tidak ada tanda-tanda Krystal menelepon, maka itu berarti dia harus menelepon Krystal duluan,

"Apa jangan-jangan dia pulang duluan?" gumam Thunder sambil meletakkan ponsel tersebut ditelinga kanannya.

"Yeoboseyo" Krystal menjawab, Thunder terlihat lega disana...berarti Krystal tidak marah padanya karena dia mau mengangkat telepon darinya.

"Krystal! kau dimana?  aku diparkiran sekarang!" Ucap Thunder tanpa ba-bi-bu

"Aku di area mainan anak-anak" ucap Krystal dengan nada datar, Thunder terlihat memasang ekspresi aneh, untuk apa dia di area anak-anak? pikir Thunder.

"Baiklah,aku kesana" Ucap Thunder dan mematikan sambungan teleponnya.

***

Krystal POV

Karena kesal dengan Thunder, aku pergi dari Toko Perhiasan itu... aneh bukan? dia yang meminta pendapat, tapi dia malah mentah-mentah menolak pendapatku? seharusnya dia menghargainya!

Akupun duduk di area permainan anak-anak, disana banyak anak-anak berumur 3-5 tahun bermain, ya...mereka cukup menghibur menurutku, ada yang asik dengan bola mainannya,ada yang asik dengan bonekanya,ada yang asik melompat kesana kemari...mereka sangat menggemaskan!

"Unnie!" tiba-tiba seorang gadis manis dengan pipi bulat dan rambut hitam diikat dua duduk didepanku.

"Anyeong!" ucapku dengan suara manis,agar dia tidak takut denganku...

"Apa yang unnie lakukan disini?" tanyanya dengan suara lucunya, yang membuatku ingin meremas kedua pipi bulatnya.

"Hanya duduk, kamu?" tanyaku lagi.

"Aku sedang menunggu ibuku berbelanja...tadinya kukira permainan ini seru, ternyata sangat membosankan" ucapnya dengan ekspresi sedih.

"Hmmm...begitu, namamu siapa?" tanyaku basa-basi, mana mungkin kami mengobrol namun tidak tau nama satu sama lain? benarkan?

"Kim Han Eun imnida...nama unnie siapa?" tanyanya lagi.

"Krystal Jung imnida..." jawabku dengan senyum termanisku, dia pasti akan terus terbanyang akan senyumku sampai dia berumur sepertiku! pasti.

Drttt.... ponselkupun berdering, pasti namja itu yang menelepon!

Yahh....mungkin dia sedang beruntung, karena aku habis bicara dengan Han Eun, jadi moodku agak membaik dan mau menjawab teleponnya, jika saja moodku buruk, telepon darinya akan kumatikan dan membiarkannya mencariku dengan udara sedingin ini!

"Yeoboseyo" ucapku malas.

"Krystal! kau dimana?  aku diparkiran sekarang!" Ck! dia kira aku yeoja seperti di drama tadi? mengambek dan mengumpat di parkiran mobil? 

"Aku di area mainan anak-anak" jawabku asal, sebenarnya aku bingung ini adalah area anak-anak atau foodcourt, karena banyak juga anak remaja atau seumuranku makan di cafe kecil yang disediakan disini.

"Baiklah,aku kesana" baiklah, jika dalam hitungan 30 menit dia belum sampai disini? jangan harap dia akan menemukan Jung Krystal disini!

"Siapa yang menelepon unnie?" tanya Han Eun dengan tatapan polosnya menatapku.

"Chingu..."ucapku kembali memasang ekspresi ramah kepada bocah didepanku ini.

"Krys!" aku dan Han Eun menoleh ke arah Barat dan ternyata Thunder sudah disana dengan muka memerah, dia mencariku? huh! sudahlah...anggap saja olahraga ringan untuknya.

"Sudah jam 5! ayo pulang!" ajak Thunder sambil menghampiri mejaku, Han Eun hanya menatap Namja berbadan kekar ini polos.

"Ini chinggu-nya unnie?" tanya Han Eun sambil menatapku, akupun kembali menatapnya dan tersenyum.

"Aku dari tadi bersama Han Eun, mana mungkin kubiarkan dia sendiri menunggu ibunya selesai berbelanja, aku harus menunggu sampai ibunya datang!" ucapku ketus, Thunder menatap Han Eun dengan tatapan malas, sepertinya dia tidak terlalu suka anak kecil.

"Unnie, aku disini bersama Oppaku, dia ada di bangku itu! kalau unnie pulang dengan Oppa, aku bisa kembali kesana..." ucap Han Eun sambil menunjuk namja berumur 14 tahun yang asik memakan Crapes dengan Earphone ditelinganya.

"Yahh...baiklah kalau begitu, Han Eun...sampai jumpa lagi!" ucapku sambil melambaikan tangan ke arahnya dan meninggalkannya dibangku itu sendirian.

***

"Lalu kita mulai mendekor?" Tanya Thunder saat kami tiba dilantai dua rumah Sulli dan Suzy.

Suzy dan Sulli kamarnya berada dilantai dua, dan semua barang ataupun ruangan yang ada dilantai dua adalah ruangan milik mereka berdua, mulai dari Kamar,Toilet,Televisi,Ruangan Sepatu mereka,Ruangan Baju mereka...semuanya penuh akan diri mereka berdua pokonya!

"Tunggu apalagi?" ucapku sambil mengeluarkan satu persatu hiasan, Suzy dan Sulli sangat tidak keberatan jika teman akrabnya memasuki lantai dua, tapi jika tamu yang tidak mereka kenal memasuki lantai dua, siap-siap akan mendapat ocehan pedas dari anak kembar ini!

Aku dan Thunder mulai mendekor, Thunder yang menempelkan barang-barang dilangit ruangan, seperti balon dan sebagainya, aku yang menyiapkan kue, minuman,makanan,letak kursi da sebagainya.

07.45

Aku dan Thunder hanya tersenyum puas melihat hasil karya kami, sepertinya aku berbakat juga dalam hal seperti ini, Thunder segera menghempaskan tubuhnya keatas sofa dan tersenyum.

Tak berapa lama suara mobil Appa-nya Sulli dan Suzy terdengar ditelinga, suara mobilnya sangat khas! Dan beberapa pelayan terlihat menyambut keluarga itu dengan tatapan bahagia.

Hingga datanglah waktu yang ditunggu-tunggu....

Langkah kaki Suzy dan Sulli terlihat mendekat kelantai dua, aku dan Thunder mengumpat dibawah meja, jarak kami cukup dekat, aku bisa mencium aroma tubuh Thunder,sekalipun agak berkeringat...tapi aroma Kopi miliknya masih bisa kucium.


"3...2...1!!!" Ucapku memberi aba-aba

'Cklek'

"SURPRISEEE!!!!!" Teriakku da Thunder, bisa kulihat ekspresi Sulli terlihat kaget luar biasa sedangkan Suzy hanya melotot dan tersenyum puas.

"Saengil Cukkhae hamnida....Saengil Cukkhae hamnida...." Aku dan Thunder menyanyikan lagu itu untuk si Kembar bersaudara.

Aku membawakan kue untuk Suzy dan Thunder untuk Sulli, merekapun melakukan Make a Wish dan meniup lilinnya, malam itu kami lalui dengan penuh kebahagiaan, mulai dari bermain kartu,mendengarkan cerita Sulli saat dikarantina, dan disana Sulli menceritakan mengenai Seniornya yang menyatakan cinta padanya, bisa kulihat Thunder agak sedikit dingin disitu.

Pembicaraanpun kualihkan pada film terbaru yang ku tonton dan pemotretanku dan Suzy beberapa hari yang lalu....Sulli juga mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa menghabiskan waktu berdua lagi denganku da Suzy, dan disana ekspresi Thunder kembali ceria.

Krystal POV end

____

Author POV

"Bye!" Thunder melihat Krystal yang memeluk Suzy dan Sulli digerbang rumah kedua anak tersebut, sedangkan dirinya sudah siap dimobil untuk pulang dan mengantar Krystal.

Krystalpun membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil duduk disamping Thunder, dipakainya Seatbelt dan merapikan rambut panjangnya yang sedikit kusut karena angin musim dingin yang cukup kencang, namun sadar tidak ada Reaksi dari Thunder, diapun menatap Thunder.

"Wae?" tanyanya ketus melihat Thunder yang menatapnya dengan tatapan berbeda.

"Aniya, by the way...sorry buat tadi di Toko perhiasan, aku tidak bermaksud menyinggung" ucap Thunder sambil menyalakan mesin dan mulai melajukan mobilnya menelusuri perumahan elite itu.

"Ne, dan aku minta padamu Park Thunder, hargai pendapat orang! sekalipun kamu gasuka dengan pendapat orang itu!" kata Krystal jutek, Thunder sama mengangguk dan fokus mengendarai mobilnya kembali.

***

Didepan Rumah Minimalis yang ditinggalli Jung bersaudara ini, Mobil Thunder berhenti, dan memuntahkan Krystal dari dalamnya, Krystal membungkukan badannya menandakan dia mengucapkan terimakasih pada Thunder yang sudah mengantarnya, Thunder hanya tersenyum tipis dan mobil itupun melaju melewati gemerlapnya kota seoul.

Saat Krystal hendak membuka gerbang rumahnya, dilihatnya seseorang berdiri dibalik pohon besar didepan rumahnya, gerak-geriknya mencurigakan, dia langsung bersembunyi dibalik pohon saat tau Krystal mengetahui keberadaaanya. Tak mau ambil pusing, Krystalpun masuk kedalam rumahnya.

___

Thunder POV

Di hari minggu musim dingin, memang paling nyaman untuk bermalas-malasan...dimana sekolah libur, tidak ada kerjaan...rasanya hanya ingin membungkus diri dibalik selimut coklat dikamarku ini.

"Ya!! Thunder Park!!" Sandara Noona menggedor pintu kamar dan membukanya, kenapa Noona suka sekali mengganggu?

"Ya!! Ireona! Paliwa!!!!" Jeritnya sambil memukul bahuku berkali-kali.

"Wae? wae?wae?" ucapku malas dan mendudukan diriku diatas Ranjang berukuran King Size ini.

"Apa ini benar?!" ucapnya tegas sambil menunjukan sebuah Artikel di Ipad putihnya.



'THUNDER PARK, ADIK DARI SANDARA PARK BERKENCAN DENGAN SALAH SATU MODEL SANDARA PARK"


Siapa yang membuat artikel seperti ini? Menyebalkan sekali! aku harus menjelaskan semuanya didepan Noona,Krystal,Sulli,teman-temanku dan....Media pastinya, Aigoo......!!!!

"Noona! aku bisa jelaskan!" ucapku sambil merebut tabnya, Sandara Noonapun mendudukan dirinya di ranjangku menandakan dia siap mendengarkan.

"Aku dan Krystal akan berlatih debat waktu itu, dan ternyata itu adalah hari Ulang tahun Sulli dan Suzy, makanya kami ke mall untuk membeli hadiah, dan di Mall banyak yang kami lakukan, bahkan kami sampai ribut...lalu kami merayakan Ulang tahun Suzy dan Sulli dirumah mereka berdua, dan mengantarkan Krystal kerumahnya, dan begitu saja...bukannya berkencan atau sebagainya..." ucapku panjang lebar.

"Hmm...arraso, urus masalahmu sendiri, aku tidak mau ambil pusing, aku mau kerja....Anyeong!" urus masalahku? SENDIRI???

Thunder POV end
____

Author POV

Thunder terlihat mengintip dibalik sela-sela jendela ruang tamu, dilihatnya beberapa Paparazzi didepan rumahnya sambil memotret-motret kesekeliling rumahnya, Gerbang dikunci oleh Pak Kwon, agar paparazi tidak ada yang sembarang masuk atau iseng masuk kedalam tanpa sepengetahuannya.

Drrtt

Thunder mengambil ponselnya dan asal menerima telepon.

"Yeoboseyo" ucapnya sambil mengendap-endap.

"YA!!!! THUNDER!!! CEPAT LAKUKAN SESUATU, KAU TAU? RUMAHKU PENUH DENGAN PAPARAZZI!! BAGAIMANA AKU BISA BERAKTIVITAS KALAU BEGINI??" Semprot Krystal dari telepon.

"Ya! rumahku juga penuh dengan Paparazzi! kau mau aku mati jika aku keluar?" ucap Thunder cemas.

"Dan lagi, kau mau Sulli membaca berita ini dan benci dengan kita?" ucap Krystal emosi

Thunder menepuk telinganya, dia lupa akan gadis yang satu itu! bisa-bisa gagal semua usaha pendekatannya jika karena berita konyol seperti itu?

"Kau namja! bertingkahlah seperti Namja!" ucap Krystal lagi, dan membuat Thunder semakin terbebani.

"Akan kususun sebuah rencana, tunggu sebentar!" Ucap Thunder sambil mematikan telepon

***

"Berita itu tidak benar!" ucap Krystal ditelepon saat Suzy meneleponnya.

"Bilang ke Sulli, aku dan Thunder hanya menonton biasa, tidak melakukan apa-apa!" ucap Krystal lagi meyakinkan Suzy.

"Ne ne ne, aku percaya...Sulli juga tidak ambil pusing kok, dia akan kembali dikarantina nanti Sore" Ucap Suzy disebrang sana.

"Syukurlah...ucapkan salamku dan permintaan maafku" ucap Krystal dan mematikan sambungan Ponsel mereka.

"Aish! Paparazzi semakin banyak saja!" ucap Jessica sambil menggigit kuku-kuku jarinya menandakan dia gelisah.

'HUAAAAA!!!!!' suara sorakan dan jepretan terdengar dari luar sana.

"Nona, Tuan Thunder datang!" ucap Bibi Cho tak kalah cemas, Jessica menatap Krystal yang duduk disudut ruangan.

"Pabo!! YAAA PABO NAMJA!!!" Gerutu Krystal.

***

"Kau tau? semua wartawan itu akan menambah berita tidak sedap jika kau berada disini!" ucap Krystal berdiri didepan Thunder yang hanya duduk menatap Krystal datar.

"Aku tidak peduli, toh Sulli juga tidak memikirkan masalah ini..." ucap Thunder dengan senyuman manisnya dan sontak membuat Krystal kesal.

"Lalu? kau tidak memikirkan teman-teman sekolah? teman-teman mu? karir Sandara Unnie? teman-teman unnieku? orangtuamu? KAU TIDAK MEMIKIRKANNYA?!!" bentak Krystal, Thunder hanya menghela nafas sabar.

"Untuk apa kita memikirkan mereka? orang tidak penting? yang penting itu kau,aku,Sulli!" kata Thunder dengan sikap santai, Krystal mendudukan tubuhnya pasrah.

"Perasaanku tidak enak Park Thunder..." ucap Krystal sambil menghela nafas kasar dan menimbulkan kebulan asap yang dihasilkan nafasnya.

"Aku akan melindungimu, tenang saja..." ucap Thunder dengan senyumnya yang membuat Krystal tenang seketika.

"Promise?" Krystal mengulurkan jari kelingkingnya, dan langsung disambut oleh jari kelingking Thunder.

Author POV end.

***

Krystal POV

Aku tau Thunder adalah namja yang bisa memegang Janji, dan dapat memperlakukan wanita dengan baik dalam hal tertentu...walaupun kadang menyebalkan dan cukup Plin-Plan...tapi aku nyaman saat dia bilang akan melindungiku dalam kasus ini.

Sulli bukan yeoja yang suka menggosip, dan otomatis dia tidak akan kemakan oleh gosip-gosip murahan seperti itu, dan lagipula dia tau kalau aku dan Thunder ke Mall karena membeli hadiah, soal menonton itu karena Thunder berjanji padaku, Suzy saksinya...

Sekarang bisa kulihat Thunder duduk dihamparan rumput belakang rumah yang sedikit tertutupi salju sambil bermain bersama Puppy anjing kecil milik Jessica unnie, Jessica unnie sudah berangkat kuliah dijemput oleh teman-temannya dan diapun berjanji tidak akan menceritakan banyak hal mengenai masalah ini.

Kuhampiri Thunder dan Puppy dengan cemilan kecil yang baru saja Jessica unnie beli kemarin malam untuk persediaan musim dingin, bisa kulihat Thunder dengan sumringah menyambutku dan membantuku menaruh nampan Ungu itu diatas rumput.

"Anjingmu lucu Krys" ucap Thunder sambil mengelus pelan badan Puppy.

"Hmmm... ada apa kesini?" tanyaku sambil mengambil Jus Jeruk yang kubawa tadi.

"Bosan saja dirumah, suasana dirumah membuatku penat" Ucap Thunder sambil mencomot wafer coklat didalam piring.

"Hmm..begitu, bagaimana kalau kita latihan debat?" usulku seketika, dia menatapku dengan tatapan Jahilnya yang sudah lama tak terlihat dan mengangguk.

"Baiklah..." ucapnya dan menepukan tangannya untuk membersihkan serpihan wafer yang mengotori tangannya.

Krystal POV end

***

Thunder POV

Mengganti latihan debat beberapa hari yang lalu, yang batal karena ulang tahun Sulli...ide yang bagus juga, setidaknya otakku yang sempat kusut bisa sedikit terobati, berdebat dengan Krystal bukan sebuah beban...melainkan hiburan, menurutku...

"Mulai" ucap Krystal sambil merapikan posisi duduknya berhadap-hadapan denganku.

"Thunder Park, jika mulai musim panas nanti...seandainya ada yang mengungkit-ungkit mengenai gosip ini, kamu akan jawab apa?" tanyanya dengan ekspresi polos.

"Aku tidak akan menjawab apa-apa" ucapku santai, memang benar, untuk apa aku membela diri atau membenarkan kabar itu? biarkan mereka pusing dengan gosip itu!

"Tapi, kalau mereka berfikir yang tidak-tidak?" ucap Krystal lagi

"Tidak-tidak seperti apa? paling mereka berfikir kita menjalin hubungan...hanya itu kan?" jawabku lagi, memang apa lagi yang dipikirkan anak SMA jika mendengar kabar seperti itu?

"Hmm..benar juga..." ucapnya sambil manggut-manggut.

Debat berlangsung sangat heboh, mulai membahas film yang kita tonton, perhiasan waktu itu, dan aku baru ingat kalau aku lupa menyatakan perasaan terhadap Sulli...kenapa aku bisa lupa? apa aku harus menunggu setahun lagi untuk menyatakan perasaan dengan Sulli? ck...Pabo!

***

Keesokan harinya di coffee shop milik Kim Myungsoo, aku dan teman-teman berkumpul...kami semua membahas musim Dingin yang kira-kira akan berhenti sebentar lagi, mungkin satu bulan lagi...tak terasa liburan akan segera berakhir...

Kim Myungsoo menceritakan Suzy padaku, Suzy kembarannya Sulli...dia bilang Suzy mem-post foto selfienya di Instagram dan Myungsoo memuji mata Suzy yang indah didepanku. ck! didepanku? kenapa tidak didepan Suzy saja! tidak gentleman sekali...

Beberapa temanku juga menceritakan mengenai keberhasilannya menyatakan perasaan pada gadis pujaanya, Ohhhh jadi musim dingin dipakai untuk menyatakan perasaan oleh mereka...

"Thunder-ah!" tiba-tiba Mir menyeletuk disela kesibukannya memainkan gitar hitam miliknya.

"wae?" tanyaku cuek

"katanya kau berpacaran dengan Krystal? bukankah kalian sering ribut?" ucap Mir sambil menyimpan Gitarnya itu menandakan dia akan pulang.

"Ani, hanya gosip biasa" ucapku sambil menatapnya penasaran, tidak hanya dirinya...beberapa namja sebaya didepanku juga menatapku aneh.

"Ada apa?" tanyaku curiga

"katakan hati-hati pada Krystal, kau tau geng Jiyeon dan Hyuna kan?" ucap Myungsoo yang sedang menyeduh kopinya.

"Hyuna? Jiyeon? memang aja murid bernama seperti itu disekolah?" biar kuingat-ingat...nama Jiyeon seperti familiar!

"Hyuna mungkin kau tidak tau, tapi Jiyeon kau pasti tau! dia sahabat lama Sulli saat mereka SD...Sulli pernah menceritakannya denganmu pasti!" kata Mir, Mir adalah teman Sulli dan SD,SMP hingga SMA...bahkan saat SMP Sulli sekelas terus dengan Mir.

Tapi Jiyeon....siapa dia?

***

Hari itu Thunder dan Sulli sedang memesan bubble di Stan bubble...Stan bubble sangat penuh karena dimusim panas minuman segar seperti bubble sangat berarti!

"Moccacino dan Vanilla late-nya!" ucap Bibi penjual bubble, Thunder segera mengambil pesanannya dan Sulli lalu membayarnya.

"Gomawo" ucap Thunder dan berlari menjauh dari kerubunan, dilihatnya Sulli asik mengipasi wajahnya yang memerah akibat kepanasan dengan kertas hasil ujian Sains-nya.

"Ini bubble Vanilla latenya..." ucap Thunder menyodorkan Bubble berwarna coklat muda itu pada Sulli, senyuman dibibir Sullipun seketika merekah dan sukses membuat Hati Thunder untuk kesekian kaliya berdebar-debar.

Namun dari jauh Thunder bisa melihat Yeoja berambut panjang bergelombang menghampiri mereka, namun dia tidak tau siapa yeoja itu, sampai Yeoja itu berdiri didepan mereka berdua.

"Nuguya?" tanya Thunder, namun tidak digubris oleh Yeoja tadi.

"Ya!! peringatkan sahabatmu yang sok-sokan bicara dengan logat Inggrisnya yang menjijikan itu! berhenti mencari perhatian dengan Choi Saem! karena Choi Saem itu guru kesayangan saya dan hanya saya yang boleh mendar mandir keruangannya!!" bentak yeoja tadi didepan Sulli.

"Mwo?" kaget Sulli 

"Kejadian seperti ini akan terjadi lebih parah kalau temanmu yang menijikan itu tidak merubah sikapnya!" ucap Jiyeon dan pergi, Thunder melirik Sulli yang terlihat menahan emosi.

"Gwenchana?" ucap Thunder, Sulli hanya tersenyum dan menghela nafasnya.

"Gadis berlogat Inggris? nugu? Suzy?" Tanya Thunder bingung.

"Krystal" jawab Sulli dengan suara parau, Thunder hanya mengangguk pelan.

***

"Sesak menahan perasaan ini selama 1 tahun, intinya aku menyukaimu Park Thunder, temui aku di balkon sekolah saat jam olahraga kelasmu! Sulli sangat tidak pantas bersamamu! dia terlalu rendahan untukmu yang sempurna dan sangat teladan.-

-Jiyeon-

___

Aku terbangun dari mimpiku, Aku ingat Jiyeon itu siapa, Yeoja sok berkuasa di sekolah kan? yang membuat Sulli murung setiap bertemu dengannya dan aku benci hal itu, Jiyeon Jiyeon Jiyeon....entah kenapa yeoja ini masuk daftar BAHAYA milikku.

Dan disana juga pertama kalinya aku sadar kalau Sulli pernah menceritakan Krystal, Yeoja yang suka bicara dengan logat Inggris, Logat Inggris?

"OH MY GOD!"

"Promise?

Ck, ternyata itu yang dimaksud logat Inggrisnya...hahaha pantas Jiyeon kesal dengan Krystal...aku juga awalnya tidak suka dengan logat seperti itu, seperti logat anak yang sombong!

Thunder POV end
____

Author POV

Krystal dan Suzy terlihat menikmati suasana musim salju yang akan berhenti secara bertahap nanti, sekarang mereka berada didalam Toko Hot Dog untuk sekedar menghangatkan badan.

"Kau tidak ada janji dengan Thunder?" tanya Suzy sambil membuka buku menu.

"Janji dengan Thunder? ya jelaslah tidak!" ucap Krystal sambil tertawa pelan dan menatap keluar jendela.

"Kurasa kalian cocok" ucap Suzy sambil menulis pesanannya dan menyerahkannya pada Pelayan Pria yang sedari tadi berdiri disisi kanan meja mereka.

"Aku masih memikirkan Sulli! aku sudah bilang tidak akan mengambil Thunder, dan tidak ada rencana kesana juga!" ucap Krystal cukup serius sekalipun diselangi sedikit tawa.

"Sulli? sudah lama juga tidak bertemu dengannya setelah ulang tahun, tapi kurasa perlahan dia akan melupakan Thunder, secara disana dia akan menemukan Namja yang lebih keren, apalagi di karantina khusus model...pasti banya Namja yang tampan disana!" Ucap Suzy dengan senyum lucunya.

"By the way...Myungsoo menyukai foto selfieku yang baru ku post ke Instagram lho!" ucap Suzy lagi sambil menunjuk foto selfienya itu dari Iphone miliknya.

"Wuah!! ada kemajuan!!" ucap Krystal sambil menepuk kedua tangannya.

"Huft, terlalu banyak yeoja yang menyukai Myungsoo...dan terlalu susah mendekatinya!" ucap Suzy seperti patah semangat.

"Aigoo! tapi kabar Myungsoo pacaran dengan yeoja disekolah tidak pernah kan?? berarti itu hanya sebuah kabar angin!" ucap Krystal, Suzy kembali tersenyum dan mengangguk.

***

Sementara itu Sandara dan Thunder terlihat sedang makan malam di restaurant mewah dan berkelas dengan pakaian yang juga terlihat bukan style anak muda biasa...sangat berkelas! 

"Mendekati detik-detik musim dingin terakhir di tahun ini, lebih baik kita habiskan di Hotel, mumpung aku dapat Voucher, kau juga pasti malas kan dirumah terus?" ucap Sandara, Thunder hanya mengangguk menyetujui.

"Apalagi dikejar-kejar paparazzi!" sambung Sandara menyindir Thunder.

"Noona! tidak usah dibahas bisa kan?" ucap Thunder malas.

"wae? siapa tau kau juga jodoh dengan Krystal...dia itu cantik dan manis tau!" ucap Sandara asal bicara sambil melirik Thunder yang hanya tersenyum tipis.

"Tapi sayang terlalu sering berteriak!" ucap Thunder sambil meminum air mineral disisi kanannya.

"Kau masih memikirkan Sulli?" tanya Sandara, Thunder hanya mengangkat bahunya.

"Seniornya ada yang menyatakan perasaan kepadanya, dan aku takut dia menerimanya..." ucap Thunder menyudahi makan malamnya.

"kau takut dia menerimanya? tapi feeling-ku berkata dia akan menerimanya secara tidak langsung, pergaulan anak karantina...seperti kau tidak tau saja, dulu saat aku Dikarantina di Tokyo...suatu kebanggaan bisa menjadi kekasih kakak kelas!" ucap Sandara, Thunder hanya menghela nafas kasar dan mengangguk.

***

Sementara itu Myungsoo terlihat asik dengan laptopnya sambil tersenyum kecil, membuat orang pasti akan bertanya apakah yang dia lihat sampai dia bisa tersenyum semeriah itu?

Suzy.

Dia hanya melihat foto Suzy, mulai dari Foto Suzy saat SMP dengan pipi bulatnya, giginya yang masih sedikit berantakan, rambut dengan model yang berganti-ganti, Suzy dan Sulli memang lebih menarik Sulli dengan kulit Susu dan rambut berkilau, tapi soal kepolosan...Suzy terlihat lebih Innocent dibandingkan Sulli.

Namun tiba-tiba dia melihat foto update-an terbaru Sulli bersama seorang namja berparas tampan dengan tinggi yang 11:12 dengan Sulli.

"Namja? nugu?" gumam Myungsoo

***

Suzy terlihat asik menikmati coklat panas disebuah coffee shop sambil sesekali menatap layar ponselnya seperti menunggu sesuatu, suasana di coffee shop itu cukup ramai namun tidak berisik.

"anyeong..."

DEG!

Suzy seperti kenal suara namja yang dia yakin kini berada dibelakangnya dan dia yakin itu adalah suara Kim Myungsoo...

"Myungsoo?" kaget Suzy sambil menatap Myungsoo dari atas kebawah, dengan sweater merah dan celana panjang hitam, juga rambut coklat miliknya membuat Myungsoo terlihat begitu sempurna dimata Suzy.

"Kau sendiri? aku bisa duduk disitu?" tanya Myungsoo sambil menunjuk bangku didepan Suzy, Suzy hanya mengangguk dan menyeluput Coffee miliknya pelan.

"Kau suka bermain disini juga?" tanya Suzy basa-basi.

"Hah? bermain? ini seperti rumah keduaku..." ucap Myungsoo sambil mengeluarkan ponselnya, Suzy mengangguk...Myungsoo adalah anak yang cukup popular disekolah, pasti dia lebih suka menongkrong di cafe dibandingkan belajar dirumah.

"Begitu membosankan kah rumahmu sehingga kau lebih suka disini?" tanya Suzy sedikit mencairkan suasana dengan candaan konyol yang di lontarkannya, namun ekspresi yang ditunjukan Myungsoo bukanlah ekspresi yang dia harapkan, Myungsoo malah terlihat bingung menatapnya.

"Kau tidak tau?" ucap Myungsoo sambil menatap Suzy bingung, Suzy hanya menyeritkan keningnya dan menggeleng, tidak tau apa? Jelaslah dia tidak tau tentang kehidupan Myungsoo...mereka saja baru-baru ini kenal.

"Kau tidak baca nama cafe ini?" tanya Myungsoo sambil  menyodorkan buku menu disisi kanannya dan tertera disana nama cafe itu

Kim coffee shop

"K..kau? Kau pemilik cafe ini????" pekik Suzy sambil menutup mulutnya tak percaya, Myungsoo hanya tersenyum kecil tapi Suzy masih bisa melihat tatapan bingung milik Myungsoo.

"Ternyata cafe ini tidak se-famous yang kukira" ucap Myungsoo agak kecewa.

"aniya! aku saja yang...hm...kurang bergaul, makanya aku tidak tau" ucap Suzy tidak enak, Senyuman Myungsoopun kembali ceria dan mereka melanjutkan obrolan mereka dengan ekspresi kebahagiaan.

***

"OH MY GOD!" Jessica yang sedang membaca majalah fashion diruang tengah keluarga langsung menoleh ke kamar Krystal yang terbuka lebar, sehingga dia bisa tau kegiatan adiknya didalam sana.

"wae?" tanya Jessica saat melihat Krystal keluar dari kamarnya dengan ekspresi acak-acakan.

"2 minggu lagi aku masuk sekolah!! huaaa unnie!! aku malas sekali!!!" ucap Krystal sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.

"hah? kau malas sekolah? Unnie malah begitu semangat untuk sekolah dulu! aishhh kau ini buruk sekali!" ucap Jessica sambil geleng-geleng kepala.

"eon, sebentar lagi kan Unnie lulus...kira-kira unnie ada kepikiran untuk melanjutkan karier kemana?" tanya Krystal sambil memainkan ujung rambut panjangnya, Jessica menatap langit-langit ruangan sambil bergumam.

"Membuat butik mungkin, eh! tidak. itu terlalu cepat, yaaa mungkin sekedar bekerja di butik dan belajar fashion lebih dalam" ucap Jessica terlihat serius, Krystal hanya mengangguk paham.

"Apa sandara Unnie termasuk orang hebat menurutmu?" tanya Krystal lagi, Jessica langsung membenarkan posisi duduknya yang tadi menyender jadi agak tegak dan rapi.

"Ya, dia sangat hebat, Butiknya terkenal di Seoul, ani...Korea Selatan lebih tepatnya...bahkan dia mulai mempromosikan karyanya ke Tokyo,London...yahhh dia pokonya sangat hebat diusianya yang semuda itu!" ucap Jessica dengan sedikit anggukan disetiap katanya, Krystal hanya mengangguk paham dan mencerna omongan kakaknya tadi.

***

"wuah! sepertinya musim akan mulai berganti, buktinya sekarang sudah tidak terlalu banyak salju!" ucap Thunder sambil menendang-nendang gumpalan Salju didepannya, Sandara hanya mengangguk pelan menyetujui omongan adiknya itu.

"Thunder-ah" ucap Sandara sambil menatap Thunder.

"ne" ucap Thunder yang masih sibuk dengan salju yang dia injak-injak.

"Beritamu dengan Krystal perlahan memudar..." ucap Sandara sambil memperbaiki masker penyamarannya yang sedikit miring.

"Baguslah, memang berita itu tidak benar! mengada-ada saja!" ucap Thunder sambil merapatkan Jaketnya dan menghela nafas kasar.

"Tapi kalau kupikir-pikir kau cocok dengan Krystal" ucap Sandara dengan tatapan yang sulit diartikan kepada Thunder.

"Ya! Noona, aku dan Krystal itu jauh....kami suka berdebat, kami sering beradu argumen...lagipula aku menyukai gadis seperti Sulli, tipeku jauh dari seorang Krystal Jung! aku tidak akan mungkin mencintai yeoja seperti Krystal! Noona ada-ada saja!" desis Thunder sambil menatap kesal pada Noonanya.

"Ya! siapa yang bahas cinta-cintaan? maksudku kalian cocok untuk menjadi model musim semi nanti!" ucap Sandara sambil mengepalkan tangannya siap meninju adiknya yang sok tau ini!

"O..Oh...kukira apaan, Ya! Noona memasangkan kami jadi model sama saja menjerumuskan kami kedalam lubang yang sama! sudah bagus berita itu padam, Noona malah menambahkan ide gila seperti itu! aishh....tidak benar saja!" ucap Thunder.

"Itu baru rencana Thunder, tapi kan siapa tau kalian jodoh? Noona bisa-bisa dapat julukan cupid jika kalian berpacaran benaran kan?" ucap Sandara dengan senyum sumringah, Thunder hanya menatap Noonanya itu sinis dan berjalan melalui Noona-nya itu.

***

"WHAT?? NAMJA CHINGU???!!" Pekik Krystal saat sedang Skype dengan Sulli lewat Tab miliknya, dia kaget saat Sulli memberi kabar bahwa sahabatnya itu sudah memiliki kekasih di Thailand sana.

"Dia orang korea, dia pernah menjadi model peralatan olahraga Korea, namanya Lee Taemin, dia bisa manly, bisa imut juga terkadang..." ucap Sulli disana dengan ekspresi berbunga-bunga.

"ya..terserah-terserah....lalu kapan kau selesaikan Karantinamu itu?" ucap Krystal malas.

"Karantina? aku saja baru 1 bulan 3 minggu di Trainee, bagaimana mau keluar? mungkin tahun depan aku keluar" ucap Sulli dengan nada santainya.

"Ah!!! yasudah terserah kau! nanti malam aku akan memanggilmu lagi bersama Suzy!" ucap Krystal, Sulli hanya mengangguk dan tersenyum lalu mematikan sambungan mereka. Namun seketika Thunder teringat akan Thunder, bagaimana perasaan Thunder jika tau gadis pujaanya sudah memiliki kekasih?

"thunder?" gumamnya setengah berbisik.


TBC
























Selasa, 21 April 2015

He so Perfect! (part 2)

Main Cast : Krystal Jung
                      Thunder Park

Other Cast : Sandara Park
                       Jessica Jung
                       Sulli
                       Suzy

Genre : Romance,School life,Family

***

Krystal mengangguk lemas tidak berani menatap tatapan tajam dari Sulli.

"Tapi kami berjarak 7 kursi!" kata Krystal melirik Sulli, Sulli tersenyum tipis dan mengangguk.

"Aku gak bakal ngambil Thunder kok! ck, gak akan pernah!" kata Krystal dengan ekspresi geram membayangkan wajah Thunder saat didepan butik tadi.

"wae? bukankah dia tampan?" ucap Jessica sambil mengambil Vanilla Puncake diatas piring.

"Dan dia juga sempurna!" kata Suzy menambahkan.

"Gak banget! sempurna karena siswa teladan eoh?!" ucap Krystal mendelik, Sulli hanya tersenyum tipis.

***

Thunder duduk sendirian di balkon sekolah sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya, tidak ada siapapun di atas balkon kecuali dirinya.

"Thunder" Sulli memanggilnya dari jarak yang cukup jauh.

"Eh? ada apa?" tanya Thunder sambil melepaskan earphonenya.

"Hm...kau tidak memakai jam yang kuberi kemarin?" tanya Sulli sambil menatap pergelangan tangan Thunder yang tidak terhiasi oleh apapun.

"Ada dirumah, maaf aku lupa pakai...kamu gak marah kan?" Ucap Thunder memastikan, Sulli hanya tersenyum simpul dan menggeleng.

---
Sulli POV 

Mencurigakan! sangat sangat mencurigakan! Thunder tidak memakai Jam tangan pemberianku, bukankah berarti dia tidak menghargai usahaku atau perhatianku padanya? apa selama ini aku salah? Thunder yang kukira memiliki perasaan yang sama denganku ternyata tidak?

Krystal, apa ada hubungannya dengan Krystal? setiap aku membahas Thunder didepannya, ekspresinya selalu berubah...apa jangan-jangan dia memiliki perasaan lebih terhadap Thunder? kenapa dia tidak bilang secara langsung ke aku dan Suzy? Apa ini yang dinamakan sahabat?

Jam Istirahat aku,Suzy dan Krystal berjalan menuju kantin, sebelum adik-adik kelas X merebut meja kantin nanti! Akhirnya kami memilih meja dipaling pojok karena dekat dengan pemanas ruangan, jadi kami bisa menghangatkan badan disana.

"Aku memesan Teh hangat dan Sup Ayam" ucap Suzy pada Krystal yang jadwalnya memesankan makanan, "Aku Lemontea hangat dan hamburger saja!" ucapku pada Krystal yang sudah berdiri hendak memesan.

"Tunggu 10 menit, Krystal Jung akan kembali!" ucapnya dan segera berlari menuju kerubunan anak-anak SMA di depan stan-stan makanan yang ada di Kantin sekolah ini.

"Aku belum melihat Thunder sekarang" kata Suzy sambil memainkan jam tangan merah yang melingkar dipergelangan tangan kirinya, "Untuk apa mencarinya?" ucapku sewot, "Bukankah kau selalu mencarinya? sebagai saudara kembar yang baik...aku hendak bantu mencarikannya untukmu!" kata Suzy dengan kalimat menggelikannya.

"Kau tau aku suka dengan Thunder?" tanyaku pada Suzy, adikku yang beda 6 menit dariku, "Terlihat jelas kau suka dengan Thunder!" kata Suzy dengan ekspresi meledek, "Hmmm...apa kau suka dengannya juga?" tanyaku mengantisipasi, Mana mungkin saudara kembar menyukai 1 namja yang sama?

"Ani! aku tidak suka dengannya...." ucap Suzy santai, haha...aku tau kalau Suzy tidak suka Pria bertampang polos seperti Thunder, dia lebih suka Pria dengan aura mematikan...seperti Kim Myungsoo sahabat Thunder, atau Kai dan Sehun.

"Kalau menurutmu Krystal suka dengan Thunder tidak?" tanyaku lagi pada Suzy yang kini malah memperhatikan deretan kukunya yang bersih namun panjang.

"ANIYA!!!!" aku da Suzy menoleh ke sumber suara dibelakangku, ada Krystal disana.

"Aku tidak mungkin menyukai namja seperti itu!" kata Krystal yang terlihat emosi, dia emosi sungguhan atau pura-pura emosi?

"wae? bukankah dia tampan, siswa teladan,beribawa? semua yeoja paham kalau kau suka dengannya..." ucapku memanas-manasinya, namun dia tetap memasang wajah datarnya dan cueknya itu.

"sekali tidak,tetap tidak" ucapnya sambil mengaduk spagetthinya.

Sulli POV end.

---

Krystal membuka pintu perpustakaan, dia ingat kalau dia memiliki janji dengan Thunder di perpustakaan, Hampir saja dia menerima tawaran dari Minhyuk sunbae untuk makan malam dirumah Minhyuk, memperingati keberhasilan Minhyuk di olimpiade matematika.

"Datang juga akhirnya...kau telat 30 menit, jangan bilang kau lupa kalau ada janji diperpus sepulang sekolah?" ucap Thunder dengan suara tajamnya yang membuat Krystal gemetar seketika.

"Ne, aku lupa" jawab Krystal sambil duduk didepan Thunder tanpa menatap wajah Thunder yang menatap wajahnya lurus.

"Aku bahkan berencana pulang karena kau tak kunjung datang!" ucap Thunder dengan ekspresi kesal sambil mengeluarkan buku-buku didalam tasnya dengan kasar.

"Hari ini saja, aku tidak bertemu denganmu, jadi aku tidak ingat memiliki janji denganmu, bahkan kukira kau tidak masuk" ucap Krystal tak mau mengalah.

"Bukannya minta maaf, malahan mencari alasan...diposisi kita sekarang...kamu yang butuh aku! bukan aku yang membutuhkan kamu!" ucap Thunder tanpa menatap Krystal.

"Ne..ne...mianhe" jawab Krystal malas dan menatap buku didepannya ogah-ogahan.

"Kita pelajari dari mana?" tanyanya lagi, Thunder menatap ke arah Krystal dan mengambil buku yang dipegang Krystal.

"Kau harus tau teknik dasar saat berdebat, pertama...badanmu harus santai,relax...jangan tegang..." ucap Thunder, Krystal hanya mengangguk dan menggerakan posisi badannya sedikit agar lebih relax.

"Lalu, tatap mata lawan bicara...setajam mungkin!" kata Thunder sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Krystal.

"ne ne ne, lalu?" 

"Jangan memotong pembicaraan lawanmu dan bicaralah dengan santai, jangan emosi...karena kau akan kalah jika memotong omongannya atau menimpali setiap kalimatnya!" ucap Thunder sambil menutup buku.

"Kita mulai debat..." kata Thunder sambil menyandarkan badannya ke sandaran kursi.

---

Krystal POV

"Kita mulai debat..." benar-benar tatapan mata begitu penting, tatapan matanya membuatku beberapa kali menelan air liur karena nervous.

"Apa warna favoritmu?" hanya bertanya warna favorit? kukira dia akan bertanya kenapa aku telat, kenapa aku berteman dengan Sulli dan sebagainya.

"Pink" jawabku singkat dengan tatapan tak kalah menantang dan pasti akan membuatnya kesal menatap wajahku hahaha...

"Pink? warna murahan seperti itu? cihhh seleramu buruk sekali!" WHATT?? apa katanya?? Jelas! diakan Namja! mana mungkin suka warna Pink! bersikaplah tenang Krystal Jung...dia akan senang melihat ekspresi kesalmu tadi.

"Kau kan namja, jelas kau benci Pink...tapi Pink itu melambangkan yeoja, semua yeoja suka warna pink!" ucapku tenang dengan senyuman termanisku...

"Sulli tidak suka Pink" ucapnya dengan wajah tak kalah lebih manis, OH MY GOD! kenapa dia tampan jika dilihat dengan jarak sedekat ini? EH! kembali fokus Krystal Jung.

"Sulli? kenapa membahas perihal Sulli? kau menyukainya geutchi?" tanyaku meledek, hmmm salah tidak ya menanyakan hal privacy seperti ini? masa bodo lah! yang penting aku menjawab.

"Untuk apa kau tau? ini bukan urusanmu sama sekali!" Ye! sombong sekali!

"Jelas aku mau tahu! Sulli sahabatku, dan lagi...ini hanya asal bertanya, mau menjawab mau tidak menjawab aku tidak peduli!" ucapku mantap, wuahhh Jung Krystal! Appa akan bangga denganmu!

"Baiklah aku tidak mau menjawab, apalagi kepadamu gadis yang susah diatur!" 

"Aku tidak mengolok-olokmu! tapi kenapa ucapanmu tidak bisa dijaga? menyebalkan sekali!"

"Kenapa? kau tersinggung? dengan hal sekecil itu saja kau tersinggung?" 

"Ani! hanya saja...jaga ucapanmu! Masa Si Murid Teladan berkata sejelek itu!?" 

"Ini hanya latihan debat, disini aku bebas berbicara, tidak ada larangan menyakiti hati lawan kan? kau mau mengambil hati atau tidak? aku tidak peduli!" ASTAGA!! aku benar-benar EMOSI!!"

"YAA!!!" bentakku sambil berdiri dan menggebrak meja.

"DING! kau kalah! tidak boleh berteriak pabo!" ucapnya sambil menyentil dahiku, arghh!! aku gila dengan namja menyebalkan ini!!

Krystal POV end

---

Krystal berjalan menuruni anak tangga dan langsung duduk dikursi ruang makan menunggu hidangan makan malam yang dibuatkan Jessica Unnie dihidangkan dimeja makan.

"Daging Sapi Asap dan Kimchi sudah matang....!!" ucap Jessica sambil meletakkan makanan buatannya diatas meja.

"Wuaahh...pasti enak!" ucap Krystal sambil menghirup aroma masakan didepannya dengan perut lapar.

Kedua kaka beradik itupun dengan lahap memakan makan malam mereka, sesekali candaan dilemparkan keduanya dan mereka tertawa, sejak Jessica berumur 17 tahun, mereka mulai ditinggalkan berdua oleh kedua orangtuanya...kedua orangtua mereka tinggal di Hongkong untuk urusan bisnis, setiap liburan jika sempat mereka ke Hongkong untuk berlibur.

"Libur musim dingin kapan Krys?" tanya Jessica sambil meletakkan piring kotor ke bak cucian piring.

"Minggu depan mungkin eon, tapi aku juga sedang sibuk untuk lomba 2 bulan lagi" jawab Krystal sambil mengelap meja makan.

"lomba apa? kok unnie baru tahu?" tanya Jessica.

"Lomba debat, Choi saem merekomendasikan Krystal kesana..." 

"Kamu lomba debat? tumben.."

"Sebenarnya yang biasanya ikut lomba itu Thunder, tapi dia ada acara..makanya Krystal disuruh, dan yang paling menyebalkan Krystal harus latihan sama dia!!!" ucap Krystal sambil mencuci kain bekas lap meja tadi.

"Thunder? Namja Dongsaengnya Sandara Park?" tanya Jessica kaget, Krystal hanya mengangguk lesu.

"Aigoo!!! kau sangat beruntung Krys! bisa berduaan dengan namja se-sempurna Thunder!" ucap Jessica meledek.

"sempurna dari mana?" desis Krystal sebal dan kembali duduk dikursi tempat dia duduk tadi.

"Latihan engga, ribut iya!" gumam Krystal lagi.

***

Krystal terlihat asik mendengarkan lagu dikelasnya dengan headset yang menyumbat telinganya sambil memandangi tingkah laku anak-anak dikelasnya, seperti biasa... ada yang bercerita,ada yang main kartu,ada yang berteriak-teriak,ada yang menonton dari laptop, dan sebagainya.

"Krystal!!" Krystal paham suara ini, suara Suzy.

"Kau ikut lomba debat? kenapa tidak cerita padaku dan Sulli?" tanya Suzy sambil menaruh tasnya dibelakang Krystal.

"Baru aku mau memberi tau kalian hari ini, ngomong-ngomong kau tau dari mana?" 

"Thunder, tadi aku dan Sulli bertemu Thunder didepan Kantor, kami berbincang sebentar, lalu aku ke kelas dan Sulli menemani Thunder ke fotocopy dikantin" ucap Suzy ngos-ngosan, Pasti Suzy lari-lari kekelas.

Krystal hanya mengangguk paham sambil melirik Suzy dari atas kebawah, dia berpakaian lengkap, anehnya dia malah keringatan dimana anak-anak malah kedinginan di Musim dingin seperti ini, ditambah lagi tiba-tiba Suzy senyam senyum sendiri.

"kenapa kau senyam senyum seperti itu?" tanya Krystal jutek ke Suzy.

"Hm? gwenchanayo..."ucap Suzy mati kutu seperti habis ketahuan menyontek saat ulangan.

"Jinca? kau menutupi sesuatu pasti, ayolah...aku sudah kenal kamu lebih dari 2 tahun!" ucap Krystal mantap.

"Heol.....Jika waktunya tepat, aku akan bercerita" ucap Suzy dengan senyuman manisnya, Krystal mengangguk pelan dan kembali mendengarkan lagu yang tadi dia dengar lewat headsetnya.

***

"Jadi kamu yang ngajarin Krystal debat?" tanya Sulli sambil membawa map besar ditangannya.

"Ya" jawab Thunder yang tak kalah banyak membawa 3 tumpuk map besar ditangannya.

"Setiap hari?" tanya Sulli, Thunder menggeleng.

"Senin, Kamis dan Sabtu" jawab Thunder.

"Hmmm...Oh ya! aku ditawarkan menjadi Model sepatu oleh brand ternama lho!" ucap Sulli bangga.

"Wuah!! cukkhae Sulli-ah!" ucap Thunder tak kalah senang mendengar kabar gembira dan temannya atau lebih tepatnya gadis yang dia suka.

"Lusa aku akan memulai pemotretan, aigo...aku benar-benar tidak sabar!" kata Sulli sambil membuka pintu kantor guru dan merekapun masuk kedalam.

---

Krystal POV

Sulli mendapat tawaran menjadi model Iklan sepatu ternama didunia, dia benar-benar akan meraih bintangnya, aku masih ingat betul saat dia memotret dirinya sendiri dengan kamera ponselnya seakan-akan dia adalah model besar, aku dan Suzy hanya geleng-geleng dan meledek jika melihat tingkahnya yang satu itu.

Bahkan pernah saat Study tour kelas X kami ke kebun binatang, dimana beberapa hewan jinak dibiarkan berlalu lalang disekitar kami, Sulli menggendong seekor kucing jalanan yang bersih dan memintaku memotretnya, disana aku malu sekali! kami terlihat seperti orang yang pertama kali ke kebun binatang!

Tapi sekarang semuanya membuatku melongo kaget, dia bisa menjadi model brand ternama, menggunakan brand ternama, dengan fotografer handal,Penata Rias profesional...wuah! cukkhae Sulli-ah!

Hari ini Sulli ada meeting dengan Tim dari brand tersebut, dia ditemani eommanya kesana, maka aku dan Suzy hanya berdua disini, di coffee shop dipinggir jalan kota Seoul, banyak anak sebaya kami disini...maka itu kami merasa seperti tidak sendirian.

"aku seperti kenal namja dipojok sana!" ucap Suzy sambil menunjuk sebuah bangku dimana seorang namja berjaket hitam duduk sendirian dengan rubik ditangannya yang dia putar-putar.

tunggu...bukankah itu KIM MYUNGSOO!!??

"Aigoo Jinca!!!" desisku geram, Suzy hanya menatapku aneh.

"Itu Kim Myungsoo! Nappeun namja!!" geramku sambil melihat muka Myungsoo yang menatap rubik didepannya datar.

"Dia tampan juga" gumam Suzy pelan, hah? aku tidak salah dengar?

"Tampan? jangan-jangan kau suka denganya??" tebakku asal.

"Ne, aku menyukainya sejak kelas XI semester 1!" ucap Suzy malu-malu.

OH MY GOD! Suzy, kau harus kuberi setruman sedikit!

***

Hari dimana Sulli akan mengikuti pemotretanpun tiba, aku dan Suzy dengan excited menemaninya ke studio ternama dimana fotografer dan model-model terkenal Korea melakukan pemotretan disini.

dengan background putih polos, Sulli bergaya dengan Kaos Putih polos dan hot pants abu-abu, rambutnya diikat satu menambahkan kesan Sporty dari dirinya! namun tetap saja, Sepatu bernuansa hitam adalah objek dari pemotretan kali ini.

Sekitar 5 jam aku dan Suzy melihati Sulli yang mungkin 10 kali gonta-ganti pakaian,gaya rambut dan sepatu, akhirnya pemotretan selesai, bisa kulihat senyuman sumringah dari bibir Sulli.

Krystal POV END

___

Thunder POV

Hari ini adalah hari pemotretan Sulli, sebenarnya aku ingin ikut menemaninya, tapi sayangnya kakiku terlalu susah untuk diajak kompromi! Akibat Olahraga dengan Jung Seongsanim kemarin, kakiku terkena hantaman bola yang keras darinya, hingga lebam dan sulit berjalan.

Lagipula Krystal dan Suzy pasti sudah menemaninya, terlalu aneh kalau aku selalu menemani mereka, dan siangnya Sandara Noona bilang dia membutuhkan model Minggu depan untuk baju dan sepatu keluaran terbarunya.

"Sulli sudah dikontrak menjadi model sepatu brand ternama,tidak mungkin dia menjadi modelmu lagi!" ucapku.

"Ne, aku tahu... tapi dia memiliki kembaran dan teman kan? yang waktu itu menjadi modelku? kau bisa minta tolong padanya!" Ucap Sandara Noona, menyusahkan saja!

"ne ne ne, nanti aku hubungi mereka" ucapku sambil mengompress kakiku kembali.

***

"Kenapa jalanmu seperti robot?" Baru saja sampai di ruang tamu, Nenek sihir itu sudah mengocehi.

Segera kuangkat kakiku keatas meja dan menunjukan lebam di paha bawahku.

"Oh My God!!!" pekiknya kaget, ya ya ya...aku akan terbiasa dengan suara seperti itu sekarang.

"Lalu ada apa kamu nyuruh kita kemari?" tanya Suzy yang sedari tadi diam.

"Sandara Noona membutuhkan model untuk brand terbarunya, aku minta tolong kalian untuk menjadi modelnya, kalau Sulli kan sudah tidak mungkin" jawabku mantap.

Dua Yeoja didepankupun saling pandang dan terlihat menimbang-nimbang, ditambah menatapku sinis seperti aku seorang penjahat yang mengajak anak umur 3 tahun pergi dengan iming-imingan lollipop, ck! lucu sekali...

"Baiklah, mulai minggu depan ya!" ucap Krystal mengulurkan tangan kirinya.

"Ha? Minggu ini kalian harus datang kerumah, karena fotografernya sudah datang dari Amerika sejak Jum'at dan dia akan ke Jepang hari senin!" ucapku menjawab penuturan si nenek sihir.

"hmm...baiklah" ucap Suzy mantap, sedangkan yeoja disamping Suzy menatapku malas.

"film yang mau ku tonton sudah tayang dari Jum'at! jika tidak langsung menonton, bisa-bisa tiketnya habis!" ucap Krystal merengek, kenapa manja sekali yeoja ini!?"

"Bukankah kau bisa membooking dahulu?" tanyaku, dia hanya menggeleng dan tetap dengan posisinya bahwa ingin pemotretan minggu depan.

Sebenarnya aku ingin memecat Krystal sekarang juga! Suzy sedirianpun bisa memeragakan brand keluaran Noona, tapi aku bisa membayangkan ekspresi Noona kalau permintaanya semalan sebelum tidur tak dituruti.

"Krystal dan Suzy! mereka harus berdua! tidak boleh sendiri! Ingat!?"

"Akan kubelikan tiket nanti jika tiketnya habis!" ucapku asal, apa susahnya membeli tiket!? ck.

"Hah? Janji ya!" ucapnya mengulurkan jari kelingkingnya, aku hanya mengangguk menyetujui.

"Suzy! kau saksi, jika dia melanggar? kita penggal kepalanya!" ucap Krystal tajam, seketika kulihat api keluar dari belakang badannya, dia seperti iblis.

"Ketemu Jum'at!" serunya dan pergi bersama Suzy tanpa menyentuk minuman atau makanan yang disediakan Bibi Kim tadi.

***

Menjelang hari libur semua siswa dan siswi sibuk menyiapkan hal-hal yang akan mereka lalukan selama musim dingin, begitupun aku...Bertumu Sulli? dia saja hari ini tidak masuk karena dikarantina di Thailand bersama beberapa model untuk brand sepatu tersebut.

"Musim salju, gimana kalau kita main ice skate aja?" usul Myungsoo yang duduk disampingku tiba-tiba.

Ice skate? terakhir aku main ice skate 2 tahun yang lalu saat di Jepang, hmmm....ide bagus juga, kebetulan Sandara Noona akan ke China untuk promosi brand terbarunya.

"boleh, kapan?" tanyaku santai.

"Jum'at gimana? tempat lesku mulai tutup hari Jum'at!" ucap Myungsoo 

"Jum'at? hmm...bisa sih, tapi aku harus menemani Noona ke pemotretan" 

"Hah? Sandara Noona pemotretan? dia ganti profesi?"

"Bukan...dia melihat pemotretan brand terbarunya, yang jadi model yeoja sekolah ini lho!" ucapku menggodanya, supaya dia mau menemaniku dipemotretan nanti! daripada bosan disana?

"Wuah! boleh boleh...SMS dimana lokasinya ya! biar jam 9 aku udah standby disana!" Yes!! dia masuk perangkap Park Thunder!

Thunder POV end
---

Author POV

Dilokasi pemotretan, Krystal terlihat asik bergaya dengan Dress Coklatnya dan mantel hitam panjangnya, dia terlihat kemayu dengan model rambut lurus dan coklat, juga hiasan kecil dikepalanya.

"Aku jatuh cinta pada senyuman Krystal" ucap Sandara sambil meminum coklat panasnya, Thunder hanya memainkan ponselnya sambil menunggu balasan dari Myungsoo mengenai janji mereka.

"Bisakan kau lihat Krystal memandang kamera dengan tatapan tajam namun menenagkan?" ucap Sandara lagi, namun tetap saja Thunder asik bermain dengan gadgetnya, bahkan coklat panas didepannya akan berubah dingin karena tidak dia sentuh-sentuh dari tadi.

"Thunder! kau simak ucapanku tidak sih?" Tanya Sandara agak membentak pelan, Thunder langsung menatap ke arah Krystal lurus dan mengangguk pelan.

"Noona membahas senyuman Krystal kan?" ucap Thunder, Sandara hanya mengangguk.

"Senyumannya semu! biasa saja!" gumam Thunder datar, Sandara mulai geram akan sikap cuek adiknya ini! dengan spontan diarahkannya wajah Thunder untuk menatap Krystal.

"Lihat? dia terlihat manis! pakaianku terlihat seperti brand ternama saat dia menggunakannya!" ucap Sandara lagi, Thunder hanya menatap Krystal dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, dilubuk hatinya dia mengakui senyuman Krystal memang berbeda dari yang biasa dia lihat.

Senyuman yang menunjukan kebahagiaan seorang wanita, bukan senyuman karena menang debat,bukan senyuman meledek,bukan senyuman sinis,mukan senyuman pahit dan sebagainya.

"Kau suka juga ternyata" Thunder langsung menoleh ke arah Noonanya yang sadar bahwa dia mulai memperhatikan Krystal sedari tadi.

"Ah! biasa saja!" ucapnya lagi menutupi perasaan aslinya.

***

Sementara itu Suzy terlihat sibuk dengan ponselnya diruang tunggu, dia sendirian sekarang...semua Tim berada diluar ruangan, sementara dia memilih didalam karena dia yakin bahwa suasana akan canggung jika hanya bertiga bersama Thunder dan Noona-nya nanti.

"Anyeong..." tiba-tiba terdengar suara Namja membuka pintu, ditolehkannya pandangannya ke arah pintu.

"M..Myungsoo?" kagetnya, kaget bercampur senang pastinya.

"Thunder dimana?" tanya Myungsoo agak gugup.

___

Suzy POV

MYUNGSOO??

Dia datang dengan mantel abu-abu dan masker hitam, tak lupa rambutnya yang basah karena salju diluar sana, Bagiku dia seperti Malaikat yang datang tiba-tiba kedalam kesunyianku diruang tunggu tadi.

"Thunder dimana?" Oke...dia bukan datang untukku, tapi anggap saja dia datang untukku...untuk penyemangatku dihari ini! hehe

"Hmm... diruang pemotretan, dilantai atas" ucapku agak mendekat ke arahnya, agar tidak terlihat canggung. Tapi, baru berjarak 2 kaki saja, aroma Mint maskulin miliknya sudah menusuk indra penciumanku, ahh~ Kim Myungsoo.

"Aku antar?" aku menawarkan diri... Suzy, bersikap biasa saja! 

Diapun mengangguk dan memberiku jalan keluar agar aku menuntunnya jalan menuju ruangan pemotretan diatas.

Baru kami menaiki tangga, Sandara Eonnie langsung menghampiri kami.

"Myungsoo?" kaget Sandara Noona seketika.

"Anyeong noona, ada Thunder?" tanyanya, Sandara Unnie mengangguk cepat dan langsung menatapku.

"Sekarang giliran kamu, ayo!" ajak Unnie dan berjalan duluan keatas diikuti kami berdua.

Sesampainya diatas,Krystal terlihat meminum coklat panas sambil meniupnya sesekali,sementara Thunder malah bengong menatap Krystal.

"Cheondung!" teriak Myungsoo sambil menghambur ke Thunder, yaa panggilan sayang Myungsoo ke Thunder memang Cheondung, enatah apa artinya.

"Kau bilang jam 9 disini! ini jam 11 pabo!" gerutu Thunder,Myungsoo hanya tertawa terbahak-bahak dan meminum coklat panas ditangan Thunder.

"Itu milik Sulli pabo!" pekik Thunder sambil memukul bahu Myungsoo, Myungsoo menatapku dengan tatapan kaget,akupun kaget sebenarnya, itu milikku?

"Aku minta!" ucap Myungsoo meminta izin padaku dan memberi gelas coklat itu padaku, hah? aku meminum bekasnya? aku melirik orang disekelilingku kini, mereka menatapku tidak enak.

"Mianhe" ucap Thunder pelan, Kenapa harus minta maaf? aku senang malah, walaupun sebenarnya agak jijik.

"Gwenchanayo...kitakan teman" ucapku dengan senyuman manisku, suasanapun agak mencair.

"Yasudah,minumnya nanti saja...kamu foto dulu" kata Sandara unnie, aku? aku foto? dan myungsoo akan melihatnya? memalukan...


Kamera itu menyorot ke arahku,lampu sinar...semuanya! semuanya tertuju kepadaku, dengan berani kulirik tempat Myungsoo berada, dia juga menatapku,kulirik Krystal yang memberi semangat kecil padaku.

"Tersenyum" ucap pengarah gaya didepanku, akupun menghela nafas dan memulai senyumku..

Suzy POV end.

----

Author POV

"Kenapa harus mengajak mereka?" ucap Thunder kesal ke arah Myungsoo yang mengajak Krystal dan Suzy ke permainan Ice skating sehabis pemotretan tadi.

Myungsoo tersenyum kecil dan melihat kedua sahabat itu tengah asik berseluncur, Krystal terlihat pandai bermain ice skate, beda dengan Suzy yang sesekali hampir jatuh, membuat semua orang tertawa jika melihat gaya bermainnya, termasuk Myungsoo.

"Bukankah asik bermain ice skating dengan yeoja? lagipula mereka adalah sahabat dan saudaranya Sulli,mumpung Sulli dikarantina, kau bisa mengambil hati mereka!" kata Myungsoo sambil mengangkat Skatenya dan berjalan diikuti Thunder.

"Kalau mengambil hati Suzy sih,aku bisa-bisa saja...tapi Krystal? kau taukan kejadian dikantin waktu itu? sampai sekarang kami masih suka ribut" ucap Thunder malas.

"Dia juga begitu denganku, dia selalu mengungkit-ungkit kejadian saat dikantin!" ucap Myungsoo sambil membuat bola salju kecil dengan asal dan melemparkannya ke sembarang arah.

"Yasudah ayo main!" ajak Thunder. 

***

Krystal dan Suzy masuk kerumah dengan badan yang pasti pegal-pegal, Suzy terlihat sangat lelah dan langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa,sementara Krystal terlihat lelah namun terlihat bersemangat juga.

"Besok, bagimana kalau kita kesana lagi?" ajak Krystal, dan sontak menerima tatapan tajam seorang Suzy.

"Kau mau membuat badanku remuk??" pekik Suzy sambil memijati kakinya.

"Akan kuajak Myungsoo, bagaimana?" ajak Krystal.

"Huh! kau boleh mengajaknya, kalau kita ke cafe...kalau ke ice skate? lebih baik tidak usah! kau hanya membuatku malu saja disana, kau lihat tadi bagaimana malunya aku saat dia mengajariku ice skate? tapi aku tidak bisa-bisa...aigoo!!!" pekik Suzy malu.

"Tapi kau senang kan?" ledek Krystal, Suzy hanya mempoutkan bibirnya dan tersenyum.

Drrtt... Krystal membuka ponselnya yang berbunyi...


From : Namja Sok Berkuasa

              "Besok datang kerumahku jam 07.00...tidak ada penolakan kalau kau mau juara dilomba debat 4 minggu 2 hari lagi! gomawo"


Krystal terdiam sebentar, diliriknya kalender didekat lemari TV, besok adalah Ulang Tahunnya Sulli dan Suzy, apa Thunder tidak menyiapkan sesuatu?

***

Jam menunjukan pukul 05.00 KST

Jessica terlihat masih berada dialam mimpinya, entah apa yang dia mimpikan, mungkin karena terlalu lelah akan kuliahnya menyebabkan dia bisa tidur sepulas itu dengan wajah elegannya.

Berbeda dengan kamar disamping, dibawah pencahayaan seadanya, Krystal sibuk menggambar dan menempel hiasan demi hiasan untuk ulang tahun sahabatnya yang kembar itu, entah dari jam berapa dia sudah mengerjakannya.


06.45 KST

"Krystal...bangun Krys! unnie mau kuliah!" teriak Jessica dari luar kamar sambil mengetuk-ketuk pintu kamar adiknya itu.

Sementara itu Krystal terlihat nyaman dengan posisinya tidur dengan posisi duduk dan menyender pada senderan kursi meja belajarnya, tidak dia dengar lagi ocehan Jessica diluar sana, namun tiba-tiba dia bermimpi.

Dialam mimpi...

Krystal terlihat asik menikmati liburan musim panasnya bersama Suzy dan Sulli di pantai yang indah seperti di pulai Jeju, hamparan udara laut menerbangkan rambut indah dan panjang mereka...

"Happy Birthday to you...Happy Birthday to you..." beberapa fans dari Sulli menghampiri Suzy dan Sulli dengan banner besar bertuliskan "Happy Birthday Suzy and Sulli" dan beberapa hadiah yang pastinya membuat mata Krystal melotot.

Namun ditengah kebahagiaanya itu, Krystal melihat Thunder menghampirinya dengan Style ala orang kantoran, dengan Jas Hitam dan kemeja merah juga Dasi hitam, tak lupa kacamata hitam membingkai kedua matanya.

"Apa dia tidak tau ini pantai?" gumam Krystal heran, Thunder mendekat ke arahnya.

"Sekarang sudah jam 07.30!!!" 


"NEEEE!!!!!!" Krystal terbangun dari mimpinya.

"Just a dream?" ucapnya pelan.

"Krystal!! Unnie mau berangkat!!!" Terdengar suara Jessica semakin kencang.

Krystalpun berlari membuka pintu kamarnya dan tersenyum malu ke arah unnienya yang terlihat geram karena selama 20 menit mengetuk pintu kamar adiknya namun tak ada respon sedikitpun.

"Hati-hati eon!" ucap Krystal sambil menyender ke kusen pintu kamarnya, Jessicapun tersenyum dan mengangguk.

"aku berangkat! bye..." ucap Jessica dan pergi, Krystal hanya menghela nafas dan kembali masuk kedalam kamarnya.

"OH MY GOD! belum selesai!!!" pekik Krystal saat melihat hasil karyanya pagi tadi yang masih berantakan.

***

"Ting...Tong..." Thunder yang sedang menonton TV diatas langsung turun kebawah mendengar suara bel rumah, diapun membukakan pintu untuk tamu yang datang dan dia yakin pasti Krystal yang akan datang.

"Anyeong.."

"ASTAGA!!!" Thunder terperanjat melihat Krystal dengan tumpukan hiasan aneh dipelukannya.

"Kau kan mau latihan debat? bukan mau pindah kerumahku kan??" ucap Thunder sambil menelan air liurnya.

"Ya! kau lupa hari ini Suzy dan Sulli ulang tahun eoh??!" ucap Krystal agak keras.

"Ye? sebentar" Thunder berlari ke dapur mencari kalender, sementara Krystal langsung duduk di sofa ruang tamu tanpa disuruh Thunder si pemilik rumah.

"Oh iya! bagaimana kalau latihan kita tunda? Sulli kan masih dikarantina?" ucap Thunder sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Makanya, bantu aku menghias ini semua!" ucap Krystal sambil menyodorkan semua barang yang dia bawa tadi, Thunder menatap Krystal malas dan ikut membantu Krystal, 'Demi Sulli' pikirnya.

"Thunder begitu semangat jika membahas Sulli, kau beruntung sekali Sulli-ah" ucap Krystal dalam hati.

"Krystal," Ucap Thunder tiba-tiba.

"wae?" tanya Krystal datar sambil fokus menggambar diatas kertas berwarna Pink, warna kesukaanya.

"Apa Sulli sudah memiliki namja chingu?" tanya Thunder asal ceplos, yang membuat Krystal menatap Thunder aneh.

"Ani" jawab Krystal sambil kembali menggambar.

"Aku ingin memberinya surprise!" kata Thunder antusias sambil menatap Krystal.

"wae? apa itu?" tanya Krystal tanpa ekspresi penasaran.

"temani aku ke Mall didekap ice skate kemarin, bisakan?" ajak Thunder, Krystal terlihat menimang-nimang sedikit dan menyetujui ajakan namja dia serong kanannya itu.

***

Krystal dan Thunder pun sampai di Mall yang mereka tuju, Krystal hanya mengikuti Thunder yang berjalan dengan gaya santainya,celana panjang training berwarna hitam dan jaket kulit coklatnya, sangat tidak modis.

"Tapikan Sulli di Thailand? bagaimana bisa kita kesana?" ucap Thunder bingung, dia lupa wanita pujaanya tidak di negara tempatnya tinggal sekarang.

"Paman dan Bibi pasti menjemputnya, tenang saja" ucap Krystal sambil melirik sebuah banner film disisi kanannya, matanya terperanjat melihat film yang dia gagal tonton kemarin dipajang disana.

"Jarak antara Korea dan Thailand kan cukup jauh" ucap Thunder sambil menatap deretan toko disisi kanan dan kirinya.

"...." Tidak ada jawaban, Thunder menoleh kebelakang.

"Aish...Jinca!" desis Thunder.

___

Thunder POV

Gadis bermantel Coklat itu menatapi Banner film-film terbaru yang dipajang disisi kanan Mall, dia seperti anak umur 3 tahun yang sedikit saja melihat hal yang disuka, langsung manteng disana dan lupa kalau dia harus menemaniku memberi hadiah.

"Hey! kau ini! sudah tau waktu kita tidak banyak,masih saja melihat beginian!" ucapku sambil berdiri dibelakangnya.

Dia menoleh ke arahku dan menunjuk-nujuk film dibanner itu.

"Itu film yang gagal kutonton kemarin! kau bukannya janji akan membelikanku tiket?" ucapnya memelas sekaligus menagih.

"Tapikan kita mau membeli hadiah untuk sahabatmu itu! kalau kau menonton! bagaimana kita bisa beli hadiahnya? besok saja!" ucapku menolak ajakannya, dia langsung menunjuk sudut atas banner tadi.

-Hari Terakhir- Aish...jinca! kenapa tidak beli bajakannya saja sih???

Drrtt... handphonennya pun berbunyi, tanda SMS masuk, dia membacanya sebentar dan tersenyum sumringah.

"Suzy menjemput Sulli dari Thailand,mereka akan tiba malam nanti!!masih ada waktu menonton 2 jam, lalu membeli hadiah dan menghias, kira-kira selesai jam 6 dan semuanya beres!!" ucapnya tidak sabaran, baiklah Krystal...ini rejekimu.

"Ini uangnya, belikan 2" ucapku sambil menyodorkan beberapa uang dari dompetku.

"dua? kau juga menonton?" tanyanya bingung, apa dia gila? aku harus menunggunya 2 jam begitu?? 

"beli saja! jangan sampai aku berubah pikiran!" ucapku tajam, dia segera mengangguk dan peri menuju antrian, ck, lucu juga anak ini.

***

Kami masuk ke dalam bioskop dan melihat padatnya penonton, dia memilih bangku ditengah-tengah dan paling pojok dekat tangga, bisa kulihat dia tersenyum seperti anak kecil yang menunggu film kartunnya diputar, aneh sekali!

Tak lama, filmpun mulai, semua penonton berteriak ricuh, termasuk dia! dia terlihat bertepuk tangan dengan antusias, filmpun dimulai dengan cerita sepasang anak SMA yang pernah menjalin kisah asmara, namun putus ditengah jalan....dan kisahnya langsung berlanjut ke 9 tahun kemudian.


Tak terasa semuanya selesai, kulihat yeoja disampingku ini, wajahnya terlihat puas dan tersenyum-senyum kecil sambil memakan popcorn ditangannya.

"ayo lanjut membeli hadiah!" ucapku berjalan duluan dan diikuti olehnya.

***

"pilih yang mana?" tanyaku padanya yang masih asik memakan popcornya, dia pasti masih membayangkan adegan romantis di film tadi, biar kujelaskan...diakhir cerita si anak SMA tadi kembali merajut kasih dan menikah, mereka bertemu karena bisnis dimana si Cewek sudah dijodohkan oleh kedua orang tuanya...yaa alur kisah yang cukup belibet lahh...tapi bisa merasuki otak anak ABG pecinta drama seperti Nenek Sihir yang disampingku ini!

"Ya!" ucapku pelan namun dapat membuatnya kaget seketika.

"Aku pilih yang Emas Putih ini!" ucapnya sambil menunjuk kalung Emas putih diatas estalase.

"kenapa tidak yang ini saja? yang kau pilih terlihat seperti kalung main-main!" ucapku menunjuk kalung Emas Putih yang memiliki hiasan gambar Burung hantu.

"Ya! kau ini ingin memberi hadiah pada Yeoja yang kau suka atau pada eommamu? jika Sandara unnie disuruh memilih, dia akan memilik yang memiliki hiasan kecil seperti ini saja!" ucapnya sambil menunjuk kalung yang dia suka tadi.

"Aku ingin menyatakan perasaan Jung Krystal!..." Sontak semua pengunjung toko tadi menoleh ke arah kami, Tunggu! dia pasti mengira aku akan menyatakan perasaan kepada Krystal? argh!  salah kan jadinya!

"mana mungkin aku menyatakan perasaan kepada Sulli dengan kalung main-main seperti itu? nanti dikira perasaankupun main-main!" ucapku pelan, walaupun masih ada beberapa ahjumma yang memperhatikan gerak gerik kami.

"Terserah kau saja! meminta bantuan tapi malah dibegitukan!" ucapnya dan pergi keluar toko meninggalkanku sendirian, tiba-tiba ahjumma berbadan gemuk menceramahiku.

"Kejar dia anak muda, dia berharap kau mengejarnya sekarang!"

"Atau mungkin dia cemburu karena kau memberikan kalung itu buat orang lain!" tambah Ahjusshi yang dari tadi mendengar percakapan kami karena dia berdiri disamping kami.

Cemburu?


TBC